Pengalaman Ikut Seleksi CPNS Jawa Tengah Tahun 2018 (Part III)

Foto dari Twitter @bkdjatengprov


Hari H SKD

Hari Selasa, 30 Oktober 2018.

Akhirnya, hari yang ditunggu tiba. Selasa pagi, aku dan suami berangkat dari Jogja pukul 06.30. Kita memang mendapat jadwal tes di hari yang sama. Bedanya, suami tes sesi III A, aku sesi IV B. Jujur, kita belum tahu tes akan dilaksanakan pukul berapa karena dari hari yang sudah-sudah, pelaksanaan tes tidak sesuai dengan jadwal. Makanya kita berangkat lebih pagi untuk berjaga-jaga.

Baca juga: Drama SKD CPNS 2018

Kita sampai di Gor Pandanaran Wujil pukul 09.00. Suasana di sana cukup ramai oleh peserta berseragam putih-hitam. Aku dan suami pun berkeliling terlebih dahulu untuk mengetahui seluk-beluk lokasi.



Ada 2 gedung yang dioperasikan sebagai bagian dari tes CPNS. 1 gedung GOR utama untuk tempat registrasi dan pengarahan, lalu gedung lapangan tenis untuk tempat pelaksanaan tes CAT. Di gedung registrasi, dipenuhi oleh peserta yang antre. Di samping tempat registrasi, ada tenda-tenda untuk duduk santai. Beberapa peserta dan pendamping duduk di bawah tenda sembari menunggu.

Kebetulan di sana kita bertemu dengan teman si Abang yang mendapat jadwal sesi IIA. Dia masih menunggu untuk mulai registrasi. Jika di jadwal, seharusnya sesi II A mulai ujian pukul 09.00. Nyatanya jam 9 teman si abang bahkan belum registrasi. Sepertinya ada kemoloran lagi.

Hampir terlambat

Puas berputar-putar lokasi dan menyapa beberapa teman yang ketemu di sana, aku dan Abang pun mlipir ke rumah Om Ucup. Om aku ini rumahnya di Bergas, nggak terlalu jauh dari GOR. Daripada menunggu panas-panasan di GOR, kita memilih menunggu di rumah Om saja.

Pukul 11.30, aku dan Abang sholat dulu di rumah Om. Selesai sholat, aku cek WA, ada chat dari teman mengabarkan bahwa sesi III A, sesinya Abang, udah mulai registrasi dari tadi. Tanpa ba-bi-bu, aku dan Abang pun segera berangkat lagi ke GOR.

Sampai di GOR sudah hampir pukul 12. Kami pun langsung menuju ke tempat registrasi. Di sana.... tempat yang tadinya aku lihat penuh dengan antrian, saat itu KOSONG. Panik lah, semua barang Abang dikasih ke aku, Abang Cuma bawa kartu pendaftaran dan KTP aja. Setelah itu Abang bergegas ke meja registrasi.

Aku mengikuti si Abang dari sisi lain. Hanya bisa mengamati dari kejauhan. Luckily, si Abang masih diperbolehkan masuk. Huhuhu.

Menunggu giliran tes

Berpisah dengan Abang, aku jadi sendirian. Saat itulah aku mencari-cari teman yang aku kenal. Pertama, aku ketemu Hilma yang datang dari Magelang ditemani kakak dan Ibu. Lalu kita berdua duduk sambil ngobrol di bawah tenda. Di tempat registrasi samping tenda, antrian sesi III B baru dimulai.

Udah cukup lama aku nggak ketemu Hilma. Kita pun ngobrol ngalor-ngidul, melupakan materi tes SKD ini. Hehe. Sambil mengedarkan pandangan, aku melihat sosok-sosok yang familiar. Ada teman-teman jurusan lain, adek angkatan, kakak angkatan. Beberapa yang akrab pun akhirnya duduk jadi satu. Tak hanya aku dan Hilma, bertambah Afif kelas E 2011, Avida, dan Isna. Kami berlima mendaftarkan diri untuk formasi yang sama: Guru TIK ahli pertama, sehingga mendapatkan jadwal yang sama di sesi IV B



Tak beberapa lama kemudian, Abang selesai ujian dan menghampiri tempat duduk kami. Melihat wajah Abang yang kuyu, sudah cukup menggambarkan bagaimana hasil tesnya. Abang pun bergabung dengan kami dan menceritakan apa saja yang terjadi di dalam, seperti: soal yang panjang-panjang, kekurangan waktu, dan tips untuk mengerjakan soal TPK dulu.

Sekitar pukul 15.00, tiba saatnya sesi IV B untuk registrasi. Aku dapat antrian agak di belakang karena tadi ke toilet dulu. Huhu. HP dan semua barang udah aku tinggal. Aku lebih pilih menitipkan barang ke Abang aja daripada ke panitia, biar nggak antri lagi untuk ambil. Sepanjang antri jadinya Cuma bisa anteng aja. Ehe. Sekitar 5 menit, aku sudah tanda tangan dan masuk ke ruang Pengarahan.

Di dalam ruang pengarahan, diputarkan video instruksi penggunaan sistem CAT. Menurutku sistemnya cukup user friendly, pengguna cukup login menggunakan NIK (atau nomor ujian ya, lupa), dan pin yang didapatkan saat registrasi dan saat di ruang tes.

Pertanyaan dan pilihan jawaban ada di sisi kiri, informasi nomor soal bisa kita lihat di sisi kanan. Kita bisa melihat soal mana yang telah kita kerjakan, dan mana yang belum. Jika ada soal yang menurut kita sulit, bisa kita skip dulu. Oh iya, di berbagai simulasi CAT, biasanya muncul keterangan bahwa di sistem CAT kita tidak bisa mengganti jawaban. Tapi nyatanya bisa kok.

Sebenarnya soal SKD CPNS itu seperti apa?

Bukannya merasa was-was dalam mengerjakan soal, aku lebih merasa penasaran apakah soal CAT sama seperti yang diceritakan orang-orang. Katanya soal CAT itu panjang-panjang, pilihan jawabannya mirip-mirip, dll.

Ternyata.... benar. Wqwq.

Soal TWKnya tidak terlalu banyak soal hafalan, lebih banyak soal pemahaman, analisis, pokoknya memang betul-betul wawasan kita akan kejadian yang ada dalam berbangsa dan bernegara. Sebenarnya sih bagus, tapi sejujurnya soal demikian menurutku subjektif. Masing-masing orang bisa beda persepsi dan beda pilihan jawaban.

Soal TIUnya nggak begitu susah, walaupun ada juga yang susah. Masa’ ada salah satu soal TIU bentuk matematika menggunakan variabel p, q, dan r. Terus tiba-tiba pertanyaannya, tentukan nilai z. Lah intelegensiaku enggak nyampe. Uhuhu.

Soal TPK udah aku kerjakan semaksimal mungkin. Emang benar pilihan jawabannya mirip-mirip, bahkan hampir sama menurutku. Aku mah pasrah aja.

Sisa 10 menit, aku sudah selesai mengerjakan semua soal. Biasanya aku gunakan waktu buat cek jawaban lagi. Tapi 10 menit buat cek 100 soal buat aku mepet banget. Aku Cuma cek random beberapa soal. Di sisa 3 menit, aku logout.

Setelah logout itulah, hasil tes kita langsung keluar. Skor TIU dan TWK ku di atas passing grade, tapi skor TPK ku di bawah passing grade. Baiklah.

Dari peraturan yang aku baca, yang nantinya terpilih untuk tahap SKB adalah peserta yang:

-          Lolos passing grade SKD
-          Dipilih 3 kali jumlah kebutuhan dari formasi (kalau kebutuhan formasi 1, maka peserta SKB diambil 3 orang. Jika kebutuhan formasi 3, maka peserta SKB diambil 9 orang)

Karena nilai TKPku nggak lolos passing grade, jadi ya udah aja. Beredar kabar katanya karena banyak yang nggak lolos TKP, nanti passing grade TKP akan diturunkan. Ada juga yang bilang, jika yang lolos passing grade kurang, akan ditambah dari peserta dengan hasil SKD yang telah diperingkat.

Bukan karena nggak terima kenyataan, tapi untuk mengantisipasi misalnya ada formasi yang butuh 1 orang, terus yang lolos passing grade Cuma 1 atau bahkan nggak ada. Gitu deh.

Kalau aku nggak terlalu mikirin sih. Kan udah dipikirin panitia. Ehehe. Tinggal nunggu pengumuman aja.

Sedikit tips:
Supaya nggak kehabisan waktu, lewati dulu soal-soal yang dianggap susah dan kerjakan soal yang mudah dulu.
Kerjakan soal TPK dengan lebih tenang, usahakan jangan ada jawaban kosong karena setiap jawaban mendapat poin minimal 1, beda dengan soal TIU dan TWK yang hanya mendapat poin 0 jika jawaban salah atau kosong.
Jangan malas membaca. Walaupun soalnya panjang, usahakan untuk tetap mau baca supaya tahu apa maksud dari soal tersebut.
Jangan lupa berdoa.

Baca juga: Pengalaman Tes SKB CPNS Guru TIK

Post a Comment

3 Comments

  1. "kalau kebutuhan formasi 1, maka peserta SKB diambil 3 orang. Jika kebutuhan formasi 3, maka peserta SKB diambil 3 orang" ini 9 kali ya maksudnya?

    ReplyDelete
  2. Aku pernah juga jadi pejuang CPNS..daftar pemprov Jogja dl. Skor CAT 354, tp satu elemen kurang 5 poin dr passing grade. Ya sudah...berhenti berharap. Ndilalah pas usia hampir 35 juga, jd udah ga bisa ngulang...

    ReplyDelete