Pengalaman Ikut Seleksi CPNS Jawa Tengah Tahun 2018 (Part II)


Pengumuman Seleksi Administrasi

Barangkali ada yang belum tahu, tahapan seleksi CPNS ada 3:
1.       Seleksi Administrasi
2.       Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
3.       Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
Setelah mengunggah file-file dokumen di web SSCN, maka pendaftar perlu menunggu pengumuman Seleksi Administrasi.

Hari Minggu, tanggal 21 Oktober 2018, grup WA mulai ramai lagi dengan percakapan tentang hasil seleksi administrasi. Ada teman yang mengirimiku pengumuman untuk formasi Jawa Tengah lengkap dengan jadwal tes SKD.

Apakah aku dengan dokumen-Akta-Mengajar-Fotokopian-yang-Dilegalisir ini lolos?. Ternyata lolos kok.

Maka tahapan selanjutnya adalah bersiap-siap untuk mengikuti SKD. Jadwal pelaksanaan SKD di beberapa instansi sama. Di Provinsi Jawa Tengah, SKD dijadwalkan mulai hari Jumat, tanggal 26 Oktober sampai dengan hari Minggu tanggal 4 November 2018 di Gor Pandanaran Wujil, Ungaran. Jadwal SKD ku sendiri hari Selasa, tanggal 30 Oktober 2018.

Berbagai Drama Seleksi Kompetensi Bidang (SKD)

Hari Jumat, tanggal 26 Oktober 2018. Notifikasi Grup WA kembali penuh. Aku yang saat itu sedang mengikuti kegiatan blogger, sesekali mengintip percakapan di grup. Perbincangan seputar pelaksanaan SKD di beberapa lokasi seperti Jogja dan Jawa Tengah yang diundur karena masalah teknis.

Untuk Jawa Tengah, ada sedikit perubahan jadwal. Yang awalnya mendapat jadwal tes tanggal 26 mundur menjadi tanggal 28 sesi VI. Beberapa orang di media sosial mengungkapkan kisahnya bagaimana mereka telah sampai di lokasi namun kemudian tidak bisa melaksanakan tes karena ada kendala.

Hari Minggu, tanggal 28 Oktober 2018. Beredar kabar di grup WA bahwa pelaksanaan tes SKD Jawa Tengah bisa mencapai dini hari beserta foto lampiran jadwal. Nggak mau menelan informasi mentah-mentah, aku pun mencoba kroscek kebenarannya di akun Twitter BKD provinsi Jawa Tengah, @bkdjatengprov.

Ternyata kabar tersebut tidak sepenuhnya benar, dan juga tidak sepenuhnya salah. Dari interaksi di Twitter, aku jadi tahu bahwa pelaksanaan tes SKD yang hari itu ternyata tidak berjalan sesuai bayangan banyak pihak.

1.       Jadwal molor

Di jadwal yang aku dapatkan, pelaksanaan tes SKD setiap harinya memang dibagi menjadi beberapa sesi.
Sesi I mulai pukul 07.00
Sesi II mulai pukul 09.00
Sesi III mulai pukul 11.30
Sesi IV mulai pukul 13.30
Sesi V mulai pukul 15.30

Masalahnya, di hari Minggu itu masing-masing sesi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu A dan B. Sesi I terbagi menjadi sesi IA dan IB, Sesi II menjadi sesi IIA dan IIB, dan seterusnya. Kabarnya hal ini karena pada saat itu jumlah laptop yang tersedia hanya 500 unit, hanya setengah dari kebutuhan sebanyak 1000 unit. Belum lagi, jadwal di sesi I juga telah mundur beberapa jam.



Bisa membayangkan bagaimana jauhnya kemoloran waktu dari jadwal yang ada?.

Dari Twitter aku mendapatkan banyak informasi. Tidak semuanya bisa aku kroscek kebenarannya karena ramainya cuitan netizen. Kira-kira begini infonya:

1. Pada hari Minggu tersebut, gubernur Jawa Tengah, bapak Ganjar Pranowo melakukan monitoring ke Gor Wujil dan menginstruksikan supaya pelaksanaan tes maksimal hanya sampai pukul 22.00 saja.
-          Akhirnya, peserta yang mendapatkan jadwal tes tanggal 28 pada sesi IV B, sesi V dan sesi VI diundur menjadi tanggal 4 November.


2. Ada Peserta yang akhirnya menyerah

Rupanya, yang mendapatkan jadwal tes tanggal 28 Oktober sesi VI adalah peserta yang awalnya mendapatkan jadwal tanggal 26 Oktober. Sehingga jadwal tes mereka mundur 2 kali.

Peserta seleksi CPNS memang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk ada yang sudah bekerja dan berasal dari luar daerah. Adanya perubahan jadwal lebih dari sekali membuat ada peserta yang akhirnya menyerah tidak mengikuti tes SKD. Hal ini karena peserta berasal dari luar kota, biaya perjalanan cukup memakan biaya, belum lagi harus izin ke tempat kerjanya lagi.

Ada cerita yang beredar di Twitter tentang salah satu peserta akan menikah tanggal 3 November. Di sisi lain, dia juga mendapatkan jadwal tes pada 3 November. Kalau kamu jadi mbak-nya, kamu pilih nikah apa tes CPNS kak?. Ehehe.

Cuit mbaknya di Twitter sih gini, “Kalau ikut tes, belum tentu saya jadi PNS. Tapi kalau nikah, saya udah pasti jadi istri”.

                :’) :’) :’)

3. Banyak peserta tidak lolos passing grade TPK

Di dalam SKD, secara umum dibagi menjadi 3 jenis soal: Tes Intelegensia Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Personalia Kepribadian (TPK). Tes intelegensia umum soal-soalnya mencakup soal logika, matematika, atau pengetahuan umum lainnya. Soal TWK meliputi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan pengetahuan seputar kebangsaan Indonesia. Lalu, untuk TPK, soalnya semacam pilihan sikap kita atas suatu permasalahan yang terjadi.

Misalnya:
Jika kamu sedang cuti kerja, lalu mendapat telepon dari atasan bahwa ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan, apa yang kamu lakukan?
a.       Berangkat ke kantor untuk bekerja
b.      Meminta bantuan teman untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
c.       Meminta tenggang waktu pada atasan
d.      Tetap libur

Kebayang ya?

Nah supaya bisa lolos SKD, ada passing grade atau batas kelulusan yang harus dicapai. Masing-masing passing grade untuk TIU, TWK dan TPK adalah 75, 80, dan 143.

Source: tertera


Ternyata.... banyak sekali dari peserta yang gagal memperoleh nilai melampaui passing grade untuk bagian TPK. Aku juga, ehehe. Aku tanya teman-temanku yang lain, hampir semua tidak lolos passing grade TPK. Walaupun ada juga yang nilai TPKnya di atas 143, tapi nilai TIUnya kurang. Wqwq, anti mainstream kamu mas.

Aku nggak tau wajar atau enggak kalau yang nggak lolos ada banyak banget bahkan bisa dibilang hampir semua. Tapi mungkin aja emang dibuat susah buat “menggugurkan” peserta.

Baca lanjutannya di Pengalaman Ikut Seleksi CPNS Jawa Tengah Part III

Post a Comment

0 Comments