Pernyataan Kepala BNN Sleman: Narkotika Boleh Digunakan. Benarkah? Kenali Mitos dan Fakta Seputar Narkoba Ini


Tentu kita sudah tak lagi asing dengan kata "Narkoba". Pemberitaan seputar penyalahgunaan narkoba, penangkapan gembong narkoba, penemuan barang bukti narkoba, hingga penggerebekan artis pemakai narkoba, kerap hadir di media. 

Aku sendiri sebagai orang awam hanya kerap mendengar tentang bahaya narkoba. Hal itu sudah cukup untuk membuatku "takut" dan tidak ingin "dekat-dekat" dengan narkoba.  Hingga kemudian aku berpikir, "Kenapa ya masih ada saja yang terjerat narkoba?

Rabu (5/12) lalu, aku berkesempatan mengikuti Forum Komunikasi bersama BNN Kabupaten Sleman. Forum juga dihadiri oleh Kepala BNN Sleman, Ibu Siti Alfiah dan anggota BNN lainnya. Di forum ini, ada banyak hal baru seputar narkoba yang aku dapatkan. 

Apa Itu Narkoba?

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya. Secara definisi, narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba juga memiliki sifat candu yang membuat pemakainya menjadi ketagihan. 

Jangan-jangan... apakah rendang juga termasuk narkoba?? Aku pecandu rendang nih soalnya T_T

Skip skip

Pertama, narkotika. Narkotika adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Karena fungsinya tersebut, narkotika digunakan dalam pengobatan untuk mengurangi rasa sakit pasien. Contoh narkotika yaitu morfin, pethidin, codein, etil morfin.

Menurut Ibu Siti Alfiah, Narkotika itu boleh digunakan lho, eits... ya karena yang tidak boleh adalah penyalahgunaannya. Supaya bermanfaat, narkotika harus digunakan dengan dosis yang tepat dan dengan pengawasan dokter. Yang salah yaitu perilaku penyalahgunaan narkotika tanpa resep dokter, apalagi dengan dosis tinggi. Bukannya menghilangkan rasa sakit, malah jadi merusak badan. 

Opium, Ganja, Ektasi, dan LSD. Sumber: slide BNN

Kedua, psikotropika. Psikotropika adalah zat/ obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh psikotropika ada ekstasi, LSD (Lysergic Acid Diethylamid), amfetamin, sabu, pil koplo, dll.

Terakhir, bahan/zat adiktif lainnya. Yang termasuk kategori ini yaitu zat/bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya ganja, opium, kokain, sedativa, hipnotika (penenang), termasuk juga nikotin dan alkohol.  

Setiap zat memiliki efek yang berbeda. Opium, misalnya, dapat menimbulkan rasa senang berlebihan dan daya khayal lebih tinggi, namun kemudian pernapasan menjadi lambat, lesu dan pikiran kacau. Ekstasi menimbulkan keberanian berlebih, energik dan over-acting, di samping menyebabkan tidak nafsu makan dan berkeringat banyak. Sedangkan ganja bisa membuat pikiran serasa "melayang" namun efeknya menyebabkan depresi, paranoid, gangguan berpikir, gangguan keseimbangan tubuh, sulit konsentrasi, serta gerakan lambat. Tuh kan, senangnya sesaat, tapi akibatnya panjang.

Tembakau Gorilla, sumber: BNN
Berdasarkan data BNN, ada 71 narkoba jenis baru yang diidentifikasi di tahun 2017. Contohnya yang dulu pernah viral, ada orang goyang-goyang kejang random di jalan, setelah ditelusuri ternyata karena obat PCC. Ada juga tembakau Gorilla yang isunya merebak karena ditemukan ada yang menjualnya secara online. Tembakau gorilla sendiri membawa efek bagi pengguna merasa berhalusinasi, nge-fly, tenang, pergerakan badan terbatas, yang kemudian bisa berujung maut.

Eh tapi yang kemarin ada kasus orang-orang pada "mabok" pembalut wanita, itu nggak bisa dimasukkan dalam penyalahgunaan narkoba sih kata bu Siti. Walaupun kalo menurut aku si, konyol amat orang-orang yang begitu mah T____T



Cerita-cerita tentang narkoba

Kita patut membuka mata terhadap fakta-fakta yang terjadi bahwa Indonesia kini dalam keadaan darurat narkoba. Faktanya:

-  Bisnis narkoba menghasilkan uang yang sangat besar

Kalau kita lihat berita, nggak jarang BNN menyita narkoba dalam jumlah besar. Bahkan pernah ada berita sebanyak 2 ton sabu-sabu diamankan oleh petugas. Whatt... 2 ton lho. Kalo beras 2 ton udah bisa dibuat makan berapa kampung tuh. Lha ini 2 ton kok narkoba.

- Masih rendahnya niat para penyalahguna untuk pulih

Kita acapkali mendengar rehabilitasi sebagai cara bagi pengguna narkoba untuk lepas dari ketergantungan. Nyatanya, masih banyak penyalahguna yang tidak sepenuh hati berkeinginan untuk pulih. Bahkan, ada kan publik figur yang kita kenal sudah lebih dari 1 kali masuk bui karena narkoba. Mmmm... Jennifur Dunn, misalnya. (Ehe, maklum, bocahnya Lambe Turah, akutu)

- Tingginya angka coba pakai dan teratur pakai

Ada beberapa pengguna narkoba yang awalnya sekedar coba-coba namun berakhir kecanduan dan menjadi pengguna tetap. Yaa narkoba kan memang adiktif. Jadi mending nggak usah coba-coba deh.

- Maraknya peredaran narkoba di lapas, bandar dapat beroperasi dari  dalam lapas

Ibu Siti Alfiah bercerita, ada narapidana gembong narkoba yang kedapatan masih bisa mengontrol peredaran narkoba dari dalam lapas. Alatnya sederhana: hanya bermodalkan HP jadul yang penting bisa untuk SMS. Bahkan mereka memang sengaja menggunakan "HP jadul" supaya tidak terlacak oleh aparat.

- Peredaran sudah merambah hingga ke desa-desa, bahkan siswa SD sudah menjadi sasaran

Tidak hanya di kota, narkoba juga kini telah merambah hingga ke desa. Bahkan anak SD pun tak luput menjadi sasaran. Gawatnya, narkoba kini disamarkan dalam bentuk kemasan yang menarik. Ada ekstasi, berbentuk minion, CC4 dengan gambar-gambar lucu, bahkan ada juga cookies & brownies ganja!. Masya Allah....

Narkoba dengan tampilan menarik. Sumber: slide BNN


- Modus operandi peredaran narkoba yang berubah-ubah

Cerita tentang modus operandi peredaran narkoba ini yang bikin aku nggak  habis pikir. Masa' ada cerita 2 orang wanita ditangkap di bandara karena membawa narkoba di dalam tas. Narkoba tersebut dijejalkan di antara barang-barang wanita. Saat diinterogasi, mereka menjawab tidak tahu-menahu tentang narkoba tersebut. 

Usut punya usut....
Salah satu dari 2 wanita tersebut adalah istri dari seorang pengedar narkoba. Oleh sang suami, sang istri tersebut diberi tiket untuk liburan di China dan disuruh mengajak 1 orang lainnya. Sesampainya di sana, mereka berlibur seperti layaknya turis. Sebelum pulang, ada seseorang yang mengaku kenalan suaminya dan menitipkan tas untuk dibawa pulang. Tas itulah yang berisikan narkoba.
Whuaaa...cerdik-cerdik licik bengis ugha ya cara mainnya. Istri sendiri lho, dijadiin "umpan". Mana istrinya lagi hamil pula. Ck ck.

Selain cerita di atas, masih ada banyak lagi cerita-cerita modus operandi peredaran narkoba yang bikin kita geleng-geleng kepala. Ada narkoba disamarkan dalam pisang, kelapa, ada juga yang dimasukkan ke tubuh. Euh. Auk ah. Gelap.




Mitos tentang Narkoba

Seperti yang aku tulis di judul, apa aja sih emangnya mitos-mitos tentang narkoba?. Ini nih mitos dan fakta sebenarnya dari narkoba.

1. Ada narkoba yang berbahaya, ada yang tidak

Faktanya, semua narkoba berbahaya.

2. Narkoba bisa membantu melupakan masalah

Faktanya, narkoba hanya menghasilkan efek tenang sementara dan justru akan menambah masalah

3. Penyalahgunaan narkoba hanya melukai pengguna

Faktanya, pengguna narkoba adalah korban dan efeknya bisa mempengaruhi lingkungan sekitar dan keluarga.



Setelah tahu tentang mitos-mitos tentang narkoba ini, udahlah, nggak usah lagi kita permisif dengan narkoba. Say no to drugs!

Post a Comment

0 Comments