Perbedaan Individu


Di semester 4 ini, kami mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika mendapatkan mata kuliah Psikologi Pendidikan. Ya, karena selain sebagai anak Teknik kami juga anak Pendidikan yang disiapkan agar kelak dapat menjadi seorang pendidik. Pertemuan kali ini terasa berbeda karena saya, Andry, Panggih, Heri dan Wahyu Dani yang tergabung dalam Kelompok 2 mendapatkan kesempatan untuk presentasi tentang materi “Perbedaan Individu”. 1 jam waktu yang dipercayakan kepada kami untuk membawakan dan mengatur diskusi seputar materi tersebut. Usai presentasi, kami pun membuka sesi Tanya jawab dan diskusi dengan teman-teman sekelas. Ternyata antusiasme teman-teman begitu besar. Hal ini terlihat dari banyaknya teman yang ingin bertanya. Berikut ini sedikit saya rangkumkan pertanyaan yang menjadi bahan diskusi.

1. Apa sih yang dimaksud dengan kecerdasan naturalis ?
>> Kecerdasan naturalis yaitu kecerdasan seseorang yang berhubungan dengan alam. Kecerdasan naturalis yang baik biasanya dimiliki oleh orang-orang yang senang bekerja di alam, misalnya orang yang menyukai berkebun, memanjat gunung, menjadi pecinta alam, dan lain sebagainya.

2. Ada 2 teori Model dalam meninjau perbedaan kepribadian yaitu MBTI dan Big Five, manakah yang lebih baik dari keduanya ?
>> Setiap model memiliki kelebihan, kekurangan, dan karakteristik masing-masing. Kedua model tersebut sama baik, kedua model tersebut dapat dicocokkan dengan kepribadian masing-masing dan yang lebih sesuai dengan kita maka itu yang lebih tepat. Kedua model tersebut berbeda karena sang penggagas melihat dari sudut pandang yang berbeda akan tetapi melihat dari objek yang sama sehingga tidak ada yang lebih baik, yang ada hanyalah yang lebih sesuai dengan kondisi kita.

3. Tadi telah dijelaskan tentang perbedaan kemampuan tiap individu berdasarkan IQ, bagaimanakah perbedaan kemampuan individu berdasarkan EQ dan SQ ?
>> IQ adalah kecerdasan yang paling gampang untuk diukur karena berhubungan dengan hal yang pasti, sedangkan EQ dan SQ tidak memiliki standar yang baku sehingga pengukurannya tergantung dari siapa yang menilai. Hal ini seperti mencoba menilai seberapa simpatik kah seseorang, seberapa marahkah seseorang, seberapa takwa kah seseorang, tentu kita tidak tahu berapa nilai yang pasti tapi kita dapat menilai dari pribadi masing-masing. Akan tetapi individu yang memiliki EQ dan SQ yang baik, maka akan memiliki kepribadian yang lebih baik dan lebih matang.

4. Bagaimana metode gaya belajar yang paling baik (secara umum) ?
>> Gaya belajar seseorang memang berbeda-beda, ada orang yang suka belajar di tempat yang sepi ada orang yang suka belajar di suasana yang ramai, ada yang bisa memahami materi belajar cukup dengan sekali membaca ada yang perlu berulang kali membaca terlebih dahulu. Akan tetapi, secara umum ada satu kesamaan pada tiap individu untuk dapat belajar dengan baik. Cara belajar yang lebih efektif yaitu dengan melibatkan indra yang kita miliki. Hasil belajar dari orang yang membaca dan menulis (melibatkan mata dan tangan) akan lebih baik daripada orang yang belajar dengan membaca saja. Orang yang belajar dengan membaca, menulis dan melakukan (praktek) akan lebih baik hasilnya daripada yang belajar dengan membaca dan menulis saja. Begitu seterusnya. Jadi, semakin banyak indra yang kita gunakan dalam belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar kita.

5. Bagaimana sistem pembelajaran yang paling baik (secara umum) ?
>> Sistem pembelajaran yang diterapkan untuk siswa TK tentu berbeda dengan sistem pembelajaran yang diterapkan untuk siswa SMA karena kemampuan siswa yang berbeda. Bahkan sistem pembelajaran yang diterapkan untuk siswa SMA dan siswa SMK yang berada di jenjang yang sama pun juga berbeda karena perbedaan kebutuhan. Akan tetapi, dari sekian banyak sistem pembelajaran yang ada, dapat ditarik suatu teori bahwa sistem pembelajaran yang baik yaitu sistem pembelajaran “privat” di mana secara kuantitas pendidik berhadapan dengan peserta didik yang sedikit sehingga perhatian dan ilmu yang diajarkan dapat diperoleh secara lebih khusus.

6. Apakah IQ seseorang dapat berubah ? jika bisa, faktor apa yang dapat mempengaruhi ?
>> IQ adalah bawaan lahir sehingga tidak dapat berubah. Kalaupun terjadi perubahan hasil test IQ maka perubahan tersebut hanyalah kecil, tidak terlalu signifikan, dan berada di “range” yang sama dengan hasil test sebelumnya.

7. Apakah test IQ menjadi satu-satunya cara untuk bisa mengukur IQ seseorang ?
>> Tidak, seseorang dapat mengetahui IQ yang dimiliki dengan belajar memahami dirinya sendiri. Saat seorang individu merasa mudah paham, memiliki kemampuan yang baik dalam menerima pelajaran, maka bisa jadi individu tersebut memiliki IQ yang baik. Saat seorang individu mengalami kesulitan dalam memahami materi walaupun sudah berulang kali mencoba memahami, dan masalah yang lain, bisa jadi IQ yang dimiliki tidak setinggi individu sebelumnya.

Jawaban dari kami barulah seadanya karena terbatasnya referensi yang kami miliki. Jika teman-teman yang membaca post ini lebih tau jawaban yang tepat sangat saya nantikan sekali share infonya. 

*note
IQ = Intelligence Quotient
EQ = Emotional Quotient
SQ = Spiritual Quotient

Post a Comment

0 Comments