Session nya mas Alit menjurus ke Nulis Komedi. Secara, beliau kan emang nuliser komedier gitu. ilmunya gimana ? Check it out
Preparation
? Who Are You
- Kenali dirimu. Caranya ? Seringlah nulis
! Be Honest
- Jujur, tulis apa adanya tentang diri kamu, biar keliatan apa adanya. Nggak usah dilebih-lebihin atau dikurang-kurangin. Kalo kayak gitu ya kayak gitu aja.
- Semua orang punya persona masing-masing. Punya idola sih boleh aja, tapi jangan sampai kamu kehilangan your own style. Tep kudu punya karakter sendiri. Jadi jangan sembarang ikut-ikutan orang lain.
- Ambil referensi dari beberapa genre sekaligus. Referensi itu nggak dosa kok. Malah disaranin buat liat banyak referensi. Misalnya di genre komedi ada "Lupus"nya Hilman, "Kambing Jantan"nya Raditya Dika, di genre Drama ada Novel Mendayu-dayunya Mira W, di genre Horror ada buku "Gelonggong Kambing" (misalnya aja sih). Terus tujuannya buat apa ? jadi kita bisa tau tulisan nya si ini tu gimana, lebihnya apa, asiknya apa, tulisannya si anu tu gimane, uniknya apa, dll. Nah dari berbagai referensi tadi kita jadi bisa nemuin gaya khas kita. Syukur-syukur kalo bisa nggabungin beberapa genre dan jadi satu karya unik tersendiri.
*Never Think About Royalty
- Apapun yang didasari karena duit, nggak akan maju deh. Cukup percaya aja, bonusnya Tuhan itu nggak pernah receh.
Let's Begin !
Catching Ideas
Gimana sih caranya biar bisa dapet ide ? Di mana ?
"Biasanya gue dapet ide di jamban" kata mas Alit. It means that idea is everywhere. Ide itu ada di mana-mana. Inspirasi itu bisa dari mana aja. Bisa dari pengalaman pribadi, bisa juga dari pengalaman orang lain. Hey, curhatan temen juga bisa jadi sumber ide lho.
Emotional
Contoh :
Keresahan
Ketakutan
Kemarahan
Loh, gimana bisa emosi resah, takut dan marah bisa jadi suatu komedi ? bisa, jelas sangat bisa.
Menulis komedi itu bukan melucukan tulisan, tapi melihat sesuatu dari sudut pandang lain. Tugas kita adalah memperhatikan lebih detail daripada apa yang orang lain perhatikan.
Caranya ?
a. Swap (Menukarkan)
ï¿’ Right person in wrong condition
Misalnya aja Syahrini. Dia kita ceritakan bukan sebagai artis, tapi sebagai kuli bangunan. Apa yang bakal terjadi ? si Jambul Khatulistiwa mungkin bakal dia pake buat ngaduk semen
ï¿’ Right person in wrong time
Misalnya aja Syahrini lagi. Dia kita ceritain hidup di jaman Belanda. Apa yang bakal terjadi ? si Jambul Khatulistiwa bisa tuh dijadikan sebagai pengganti bambu runcing buat ngusir penjajah. Nah lho.
b. Hook (Keterkaitan)
Awali suatu tulisan dengan kalimat yang memancing rasa penasaran pembaca. Jangan yang tebakable dan jangan pake kalimat yang bisa dijawab dengan "Ya emang". Misalnya, "Malam ini aku galau karena abis diputusin pacar". Duh, ini tebakable banget.
Tips : Awali dengan dialog
c. Delivery (Penyampaian)
Penting banget buat bikin pembaca bisa masuk ke imajinasi kita. Karena, hey, nggak semua pembaca kenal sama kamu. Nggak semua pembaca adalah teman karib kamu kan. Tugas kita adalah menunjukkan (showing), bukan mengatakan (telling).
Telling >> Directly tell the condition
Showing >> Showing the condition of something with detail
Tips : Hindari penggunaan kata sifat
"Penulis komedi nggak harus pernah mengalami semua hal lucu. Penulis komedi yang baik cukup adalah seorang analis yang tekun" - mas Alit.II. Mbak Widya / Mbak Wiwid / @widya_oktavia
Next, materi dari mbak Wiwid, editor di penerbit BUKUNE. Materi ini lebih ke pengetahuan buat kita yang mau serius nulis biar bisa sukses bikin tulisan kita dilirik sama Editor dan diterbitin.
"Orang tidak ingin membaca curhatan kamu. Makanya ambil satu kondisi global yang juga dirasakan orang lain sehingga orang lain itu merasa tertarik untuk membaca tulisan kamu"
Itu dia pembuka dari mbak Wiwid.
Apa Genremu ?
Ini penting. Kamu harus tau dulu kamu punya warna apa. Punya karakter deh istilahnya. Hampir sama kayak yang mas Alit bilang di atas : nggak Cuma sekedar ikut-ikutan gaya orang lain.
Kembangkan Tokoh Utama
Tokoh Utama harus menarik. Kalo nggak menarik, trus apa yang jadi magnet buat pembaca ngabisin novel kamu sampe halaman terakhir ?. caranya buat mengembangkan tokoh utama ternyata gini ini:
- Dia memiliki masalah yang perlu diselesaikan
- Dia mampu berperan dalam cerita
- Dia memiliki alasan untuk bertindak
- Dia mengalami kehilangan sesuatu
- Dia memiliki sesuatu untuk diraih
- Dia memiliki kemampuan untuk berubah
- Dia memiliki rahasia
- Dia memiliki kualitas diri yang menarik / simpatik
- Dia memiliki kekurangan / kelemahan yang menarik
- Dia memiliki seseorang / sesuatu yang mengadangnya
Menurut mbak Wiwid, "Di dunia ini nggak ada sesuat yang benar-benar baru". Cerita tentang LDR, tentang Move On, tentang Putus-Nyambung, tentang Sakit-Parah, bukan sesuatu yang baru. Tapi cara kita mengemasnya yang bikin hal itu tetap menarik.
Cara Menyegarkan Plot Lama
- Mencoba sudut pandang baru
- Mencoba setting tempat baru
- Mencoba setting waktu yang beda
- Mencoba hal yang berkebalikan
"Berawal dari mimpi ingin jadi penulis dan akhirnya beneran jadi penulis itu AMAZING. Jadi, ayo jangan takut buat bermimpi" - mbak Wiwid.
Ciptakan sejarahmu sendiri dengan menulis - @shitlicious
0 Comments