Apa yang tidak ada di masa sekarang, bisa saja akan ada di masa mendatang.. (Disma, 2015)
Social Media in a Day
Eh, pernyataan di atas ini lagi ngomongin soal teknologi
kook. Jangan baper duluan deh. Wek. Zaman sekarang emang beda banget ya sama
zaman dulu. Dulu punya HP Nokiyem yang layarnya warna ijo aja rasanya udah
seneng banget. Pol mentok hiburannya mainan game Snake. Kalo nggak ya
ngutik-utik aransemen buat bikin ringtone monophonic. Pernah ngerasain nggak?.
Yahay. Nggak kayak sekarang, bawaannya udah pada pake smartphone yang bisa buat
apalah-apalah. Salah satu kebisaannya smartphone, apalagi kalo bukan buat mengakses
media sosial (medsos).
Oh iya, jadi sebelum bikin tulisan ini, aku sempetin buat cari referensi dengan tanya ke temen-temen. Maklum, kebawa iklim skripsi. Apa-apa bawaannya harus ada sumber yang jelas. Begini kira-kira.
Oh iya, jadi sebelum bikin tulisan ini, aku sempetin buat cari referensi dengan tanya ke temen-temen. Maklum, kebawa iklim skripsi. Apa-apa bawaannya harus ada sumber yang jelas. Begini kira-kira.
Medsos itu…?
Medsos menurut Wikipedia adalah sebuah media online, dengan
para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi.
Kalau menurut Rifa Afiana (2015) Medsos itu berasal dari
kata sosial yang artinya: tidak sendiri, dan media: alat yang digunakan untuk
menyebarkan informasi. Jadi medsos adalah: simpulkan sendiri. Ngekk.
Sedangkan menurut Akhi Haruni (2015) medsos itu gimana
caranya kita mengapresiasi diri sendiri dan orang lain. Hmm, leh uga.
Pendapat paling ilmiah diperoleh dari Hanifah Fasiyani
(2015), bahwasanya medsos itu tempat buat naroh informasi, di sana kita bisa ngasih tau
dan dikasih tau.
Kalau menurut aku, media sosial itu alat bantu buat kita
dalam bersosialisasi via dunia maya. Secara, manusia kan emang tercipta sebagai makhluk
sosial. Sosial itu pasti, sosialita itu pilihan (lan kahanan).
Punya Medsos apa aja?
Medsos zaman sekarang ada banyak macamnya. Ngitungin jumlah
medsos sama susahnya kayak ngitung jumlah hari yang telah aku lewati tanpa melupakanmu (nah lho). Tanpa membedakan klasifikasinya, ada beberapa yang
udah familiar buat kita, kayak Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, Google+,
Blog, Medium, LinkedIn, Ask.fm, dll. Masing-masing medsos punya karakteristik
dan keasikan tersendiri. Makanya kadang ngerasa nggak cukup kalau cuma
eksis di 1 akun medsos. Pagi-pagi buka IG, tutup IG, buka Path, tutup Path,
buka Twitter, tutup Twitter, buka FB, tutup FB, buka IG… gitu aja terus sampai Nobita
lulus SD.
Kata @akhiharuni, dia punya banyak akun medsos (dih, gayak).
Ada Path, Twitter, Wordpress, Tumblr, Sebangsa, Facebook, Wattpad, Foursquare,
Whatsapp, BBM, dll. Tapi yang paling
favorit buat jeng Akhi sih katanya medsos Sebangsa. Alasannya karena belum banyak yang pake jadi
privasinya masih kejaga. *Sekalian promo Sebangsa*.
Kalo kata @hanijava, dia juga punya banyak akun medsos
(temenku pada eksis-eksis). Dari zamannya masih pake MIRC, MXit, Friendster
sampai FB, Twitter, Blog, Tumblr, Path, IG, dll dll. Dari sekian banyaknya,
semua itu jadi favorit karena semua sempetin dia buka (kalo lagi ada kuota).
Ada cerita yang beda dari @Azaz_Azashi, akun medsos nya dia
standar, ada FB, Twitter, Path, IG, Line, BBM, WA. Tapi lebih sering jadi
silent reader, jarang update atau ngepost. Tipikal orang yang maunya kepo tapi
nggak mau dikepoin nih (huu).
Ngapain aja di medsos..?
Aku sendiri termasuk cukup aktif di dunia medsos. Maklum,
aku mah cah selo yang nggak punya gawean (eh kalo punya info lowongan kabarin
dong *duh malah curhat*). Tapi aku pribadi senengnya membeda-bedakan perlakuan
terhadap masing-masing medsos sih *macak ibu tiri*.
- Facebook:
Akun medsos paling senior dibanding akun medsosku yang lain
(setelah Friendster). Facebook masih asik kok, karena menurutku ini medsos yang fiturnya lengkap. Fitur buat nyediain info, ada. Album foto, ada. Upload video,
ada. Main game, ada. Tautan ke akun yang lain juga bisa. Ngepoin mantan juga
bisa (eh). Bahayanya, karena saking lengkapnya itu tadi, kadang informasi
tentang kita bisa disalahgunain sama orang lain. Jadi ati-ati aja, bijak dalam
memberikan informasi.
Sekarang sih rada jarang update FB. Padahal dulu bisa betah
tiap hari nongkrongin Home FB. Bosen kalik ya. Ngepost di FB biasanya kalau ada
something yang penting, atau ada yang pengen banget dishare. Kalau enggak ada, ya nggak mengada-adakan.
Tambahan, sekarang males buka FB karena banyak berita hoax
yang dishare di sini. Kalo boleh saran sih.. Please, read carefully and
think wisely before you share something. Sometimes, it can be annoying for other people.
- Twitter:
Asiknya Twitter itu, kita bisa gampang update info terkini,
seru, menarik dan real time. Dengan catatan: tergantung siapa yang
kamu follow tentunya. Samaan kayak Ipeh, Twitter seringnya aku pake buat share
apa-apa yang lagi happening atau nyepam pake curhatan dan tweet geje. Soalnya tweet
kita kan makin lama bakal makin tenggelam di bawah, susah buat dikepoin. Semacam menemukan wadah buat menyalurkan galau terpendam. Watcha!.
- Instagram:
Medsos berbasis foto ini menurutku lebih pas buat share sesuatu yang precious, lucu, unik, dan artistic (instagramable, istilahnya). Foto moment
yang kece, foto yang punya cerita, foto barang yang unik, foto keren yang ala-ala
prewed, foto dolan ke mana, foto meme-meme lucu, foto endorse, atau foto
makanan yang seems yummy termasuk leh uga lah buat dipost di sini. Kalo kata
Ipeh, buat capture gambar yang momennya priceless. Nah.
Kalau boleh sedikit bilang sih, agak zzz sama temen yang
upload banyak foto dengan moment yang sama di satu waktu. Paham maksudnya?. Paham
lah ya. Jarang ngepost foto, sekalinya upload bisa 10 foto sekaligus. Bikin post temen lain jadi ketutup deh. Mending satu, satu, tapi berkala, malah lebih oke. Istilahnya, istiqomah gitu.
*macak syar’i*.
- Path:
Kalau punya moment –moment yang berkesan, kayaknya cocok deh
dipost di Path. Path asik karena lebih kekinian dan User Interface-nya juga kece. Bisa share di akun lain juga, kayak Tumblr,
FB, Twitter. Di sini antara kepoable tapi
privasinya tetep kejaga sih. Apalagi ada ada fitur seen nya, enak buat
memantau siapa yang kepo, tapi jadi nggak enak kalo kita jadi pihak yang kepo. Ahak.
Nggak enaknya (lagi), perlu koneksi yang berkualitas
buat buka Path. Selain itu, perlu nyiapin mental juga. Soalnya di sini isinya
orang-orang bahagia semua. Check in atau upload foto di kafe, di tempat makan
mahal, di mall, di tempat liburan kece, sama gebetan, sama temen-temen, sama pacar, bla bla bla gampang ditemuin di sini. Dedek mah
apa bang.
- Tumblr:
Tumblr ini semacam blog yang lebih kece kalo menurut aku. Kalau
blog isinya lebih factual, di sini aku ngerasa lebih fiksi. Mungkin karena aku
follow akun-akun yang isi tulisannya bikin baper kalik ya, hehe. Biasanya di
Tumblr aku post dengan tulisan-tulisan yang ya-itu-tadi-bikin-baper. Bisa
dibilang, bahasa yang enak dirasa gitu deh. Beda lah ya tulisan-tulisan yang
ada di Medium, Blog, Kaskus sama Tumblr. Semua punya taste masing-masing.
- Google+, ask.fm, dll :
Punya sih, tapi jarang disambangin. Boleh lah kalo ada yang
mau share.
![]() |
Hasil Tanya-tanya ke R. Guruh Pamungkas, S.Pd. |
![]() |
Hasil Tanya-tanya ke Hanifah |
Selain media sosial, ada juga beberapa aplikasi buat chatting. Kalau di sini, aku bedain ya. Kenapa? Ya suka-suka aku aja sih. Hehe. Enggak, enggak, yaa karena media sosial kan lebih ke media buat bersosialisasi ke banyak orang di satu waktu. Kalau aplikasi chatting, di satu waktu cuma buat berkomunikasi ke satu orang (atau beberapa orang tertentu aja), gitu. Aplikasi chatting juga banyak, ada YM (eh sekarang masih jaman ga ya?), BBM, WhatsApp, Line, KakaoTalk, WeChat, Skype, bla bla bla.
So...?
It’s okay for having so many social media. Punya media
sosial diniatin biar kita bisa mengikuti perkembangan saat ini, biar nggak
kudet, biar nggak ketinggalan informasi. Di samping niatan yang baik,
dibarengin sama bermedsos yang baik juga. Walaupun di dunia maya, tapi kan
tetep aja kita lagi berhubungan sama orang lain. Kata R. Guruh Pamungkas, S.Pd. (2015), "Ati ati kalo pake medsos. Salah ngomong dikit aja bisa rame. Salah komentar aja bisa rame. Tujuannya becanda, eh yg nangkep spaneng aja bisa rame. At least semua balik ke orang2nya mau gimana". Yap, ada semacam peraturan tak
tertulis yang baiknya tak kita abaikan. Oh iya, bijak dalam bermedsos itu
penting.
Think twice, thrice, and so many times before posting something. Once you post it, it belongs to others, not just yours anymore.
1 Comments
Keren kaka ^^...
ReplyDelete