Skripsi: Step by Step

Hari Senin tanggal 7 September kemarin adalah hari pertama masuk kuliah di (mantan) kampusku. Kalo masih awal kuliah gini, masih pada semangat biasanya. Selamat kuliah buat para mahasiswa semester 1, 3, 5, 7, 9 dst. 

Ngomong-ngomong soal semester berapa, mahasiswa yang masuk semester 7 ke atas berarti udah bisa dibilang mahasiswa tingkat akhir kan ya. Berhubung udah tingkat akhir, biasanya udah bebas dari beban mata kuliah teori ataupun praktek. Udah waktunya untuk mengambil 6 SKS pamungkas. Yap, Tugas Akhir Skripsi. 

"Hallo mahasiswa tingkat akhir, skripsi apa kabar?." Huehehehe *senyum manis, lalu dikeroyok rame-rame*. 

Kalau ada kata mahasiswa tingkat akhir, yang kebayang-bayang adalah seorang mahasiswa, tongkrongannya di perpus, kerjaannya buka-buka buku sama jurnal, ketik ini-itu di laptop, atau duduk anteng di depan ruang dosen, nengok mulu tiap ada yang lewat, bawa tumpukan kertas tebel yang berat, kadang piyambakan pula. Hiks lah. Sedangkan kalau ada kata skripsi, yang terlintas di pikiran adalah sebuah perjuangan yang tak henti-henti. Lebay?. Mungkin karena kamu belum ngerasain sendiri. Hihi.

Percaya deh, skripsi akan bikin kamu punya banyak hal buat diceritain. Let me share sedikit cerita tentang skripsi yang (Alhamdulillahirobbil'alamin) udah aku laluin :). Ini step by step yang kemarin mau-nggak-mau aku lewatin waktu ngerjain skripsi. Bisa jadi beda sama orang lain ya. Selain beda nasib, beda kahanan, perbedaan ini juga karena tiap program studi bisa punya kebijakan yang beda. Makan B*ng-beng aja bisa beda. Eh. 


1. Mencari Masalah (Judul)
2. Mengajukan Proposal Skripsi
3. Bimbingan
4. Validasi Instrumen
5. Mengurus Surat Izin Penelitian
6. Penelitian
7. Olah Data Hasil Penelitian
8. Bimbingan (Lagi)
9. Mengurus Izin Ujian Skripsi
10. Mengajukan Jadwal Ujian Skripsi
11. Menunggu Pengumuman Pelaksanaan Ujian Skripsi
12. Ujian Skripsi
13. Revisi
14. Jurnal

15. Mengurus Nilai Skripsi


Baru liat pintu ruangan dosbing aja rasanya udah nggak karuan
Dari 15 step di atas, kamu udah sampai poin ke berapa kaks?. Keep calm. Tep kudu semangat pokoknya. 

Oh iya, tahun kemarin ada wacana buat menghapuskan Skripsi sebagai syarat kelulusan S1 di Indonesia. Andai ada yang tanya pendapat aku setuju atau nggak, aku bakal jawab, "Nggak setuju". Why?. Karena buat aku, cuma orang-orang lemah yang pengen Skripsi dihapusin. Skripsi emang "cuma" karya ilmiah, nggak jauh beda dari karya tulis yang lain. Tapi perjuangan di baliknya itu yang bikin beda. Enam semester aku kuliah, (katakanlah) aku udah cukup banyak diajarin buat jadi pintar. Dua semester aku ngerjain skripsi, aku diajarin buat punya mental kuat. Seleksi alam kecil-kecilan dimulai. Sekian.


“Bicara tentang skripsi adalah bicara tentang mengalahkan diri sendiri” ~ Pak Djoko Santoso, 2015

Post a Comment

0 Comments