Operasi Katarak Gratis dari Yayasan Dharmais, Dokter: "Jika Operasi Mandiri Biayanya Mencapai 10 Juta Lebih"


Perwakilan peserta Operasi Katarak dalam acara pembukaan

Katarak.

Sebelumnya aku hanya tahu bahwa katarak adalah nama salah satu penyakit mata. Aku tidak berminat untuk tahu lebih lanjut, sampai akhirnya Mbah Kakung, kakekku yang berusia 70an tahun, divonis menderita Katarak. Penglihatan mata kiri mbah Kakung saat itu sangat buruk, hampir tidak bisa melihat. Akhirnya mbah Kakung menjalani operasi Katarak pada tahun 2016 lalu dan kini penglihatan beliau membaik. Alhamdulillah.

Sejak itu aku semakin aware dengan penyakit Katarak. Bagaimana tidak, hampir saja mbah Kakung tidak bisa melihat karena penyakit yang satu ini jika tidak segera ditangani. Ternyata memang benar, katarak adalah penyebab utama kebutaan di dunia. Bahkan 50% kebutaan di Indonesia disebabkan karena katarak. Nah kan, bahaya.

Hingga akhirnya pada hari Minggu (23/4) kemarin aku mendapat kesempatan untuk ikut hadir di kegiatan Operasi Katarak Gratis. Tidak, tidak ada saudara yang akan menjalani operasi. Tapi aku punya sesuatu yang akan aku bagikan, semoga bisa bermanfaat.

Operasi Katarak

Rumah Sakit Hoslistika Medika Yogyakarta, tempat dilaksanakannya kegiatan Operasi Katarak
Operasi Katarak gratis Minggu pagi lalu, diselenggarakan oleh Yayasan Dharmais, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) dan Universitas Ahmad Dahlan. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Holistika Medika, Sleman, Yogyakarta.


dr. Albanza Muady, salah satu tim dokter penyelenggara dari PERDAMI


Aku juga sempat berbincang dengan dr. Albanza Muady, salah satu dokter yang menjadi tim penyelenggara operasi. Btw, dokternya masih muda, uhuk, eh fokus, fokus. Berdasarkan informasi dari masnya dokter Alba, ada lebih dari 170 daftar calon peserta, baik dari Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo bahkan dari kota-kota di Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah lain. Namun, dari sekian banyak yang mendaftar, hanya 74 orang saja yang akan mengikuti operasi. Kenapa?.

Hal ini karena sebelum pelaksanaan operasi, dilakukan screening atau tes pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu kepada calon peserta. Dari hasil screening akan diketahui apakah calon peserta benar mengidap penyakit katarak atau tidak.

"Sakit pada mata kan tidak hanya disebabkan karena katarak. Ada pula yang menderita sakit mata, tapi bukan katarak. Karena itu hanya ada 74 peserta saja yang bisa mengikuti operasi", kata dokter.

Untuk kegiatan kali ini, ada 2 metode operasi yang dilakukan yaitu menggunakan jahitan dan tanpa jahitan (laser). Apa perbedaannya?.

Metode jahitan digunakan untuk katarak yang sudah matang. Operasi dengan metode ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

Metode tanpa jahitan (laser)  digunakan untuk katarak yang belum matang. Walaupun belum matang, tapi tetap bisa dilakukan operasi, apalagi jika sudah dirasa mengganggu oleh penderita. Waktu operasi dengan metode laser cukup singkat, yaitu hanya 10-15 menit. Lebih sebentar karena tidak perlu ada jahitan.

Suasana Ruang Operasi. Sumber: twitter @irfahudaya
Suasana ruang tunggu Operasi Katarak

Operasi Katarak dari Yayasan Dharmais ini gratis, peserta tidak dipungut biaya sepeserpun. Bahkan tidak hanya operasi, peserta juga akan mendapatkan fasilitas akomodasi (kaos, snack, menginap di rumah sakit,dll) dan juga pengawasan pasca operasi. Setelah operasi, peserta wajib melakukan kontrol untuk cek kondisi pada H+2, H+5 dan H+28.

Ketua PERDAMI Yogyakarta, bapak Dr. Agus Supartoto, SpM(k) sangat mengapresiasi program Operasi Katarak gratis dari Yayasan Dharmais. Program ini membantu program pemerintah yaitu Indonesia bebas buta katarak. Maka dokter Agus menghimbau bagi siapa saja yang menderita katarak agar tidak ragu untuk mengikuti kegiatan Operasi Katarak gratis ini.

"Jika operasi katarak sendiri di luar, biayanya bisa mencapai 12 juta rupiah, tapi kali ini gratis tanpa biaya apapun. Jangan sia-siakan kesempatan yang baik ini, ikut saja", kata dokter Agus saat sambutan.

Kegiatan Operasi Katarak gratis merupakan program tetap Yayasan Dharmais yang dimulai sejak tahun 1986 dan rutin diadakan setiap tahun sampai sekarang. Kegiatan ini terbuka bagi siapa saja, terutama penderita yang tidak mampu serta peserta tidak dibatasi kuota tertentu. "Semakin banyak yang ikut, semakin baik, akan kami tampung semua", begitu kata Bapak Indra Kartasasmita dalam kesempatan konferensi pers bersama Yayasan Dharmais, Sabtu (22/4).

Ibu Titek Soeharto memberikan obat tetes mata kepada peserta Operasi Katarak. Sumber: Instagram @hallomegh

Selain Operasi Katarak, di hari yang sama Yayasan Dharmais juga mengadakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB), Yogyakarta.

Poster Kegiatan Operasi Katarak

Poster Kegiatan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit

Mengenal Yayasan Dharmais


Ibu Titiek Soeharto, Bapak Indra Kartasasmita, beserta jajaran pengurus Yayasan Dharmais
Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais) merupakan yayasan di bidang sosial kemanusiaan yang berdiri di Jakarta sejak 8 Agustus 1975. Salah satu pendirinya yaitu Presiden RI kedua, bapak H. M. Soeharto, beserta bapak H. Sudharmono, dan bapak H. Bustanil Arifin. Yayasan ini masih aktif sampai sekarang. Sebagai pembina yaitu Putri dari bapak Soeharto, Ibu Hj. Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana (Titiek Soeharto), dan sebagai Ketua yaitu bapak Indra Kartasasmita.

Mengusung visi dan misi "Memberikan bantuan di bidang sosial dan kemanusiaan", Yayasan Dharmais memiliki program-program yang mendukung visi dan misi tersebut. 

Untuk bidang sosial, program-programnya meliputi:
- Bantuan kepada panti asuhan
- Bantuan paket pakaian
- Pesantren singkat pelatihan usaha produktif
- Bantuan anak asuh, dan
- Perpustakaan yayasan.

Sedangkan untuk bidang kemanusiaan, Yayasan Dharmais menggerakkan program:
- Operasi katarak
- Operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut
- Pengobatan Thalassemia
- Bank mata, dan
- Penanggulangan penyakit kusta

Tidak hanya itu, Yayasan Dharmais juga terbuka dalam memberikan bantuan di bidang lain, seperti:
- Bantuan operasional Puskesmas Seroja Bekasi
- Bantuan modal kerja bagi penderita cacat tubuh dan tuna netra
- Membangun rumah sederhana bagi Korps Cacad Veteran RI, dan masih banyak lagi.

Sekretariat Dharmais:
Gedung Granadi Lantai 5
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 8-9
Kuningan - Jakarta Selatan 12950
Telp. 021-2522745 Fax. 021. 2521625
http://www.yayasandharmais.or.id


Post a Comment

0 Comments