Cegah Kanker Serviks dan Payudara, Ini yang Perempuan Perlu Tahu



Apa yang terbersit di pikiran ketika mendengar kata "Kanker"?.

Duh, aku langsung ngeri membayangkannya.

Nyatanya Kanker itu beneran ada di sekitar kita, bukan cuma cerita di film semata. Ada banyak kisah tentang penderita kanker. Baik kisah sebagai survivor kanker, ataupun kisah tentang penderita kanker yang hingga meninggal dunia karena "kalah" melawan penyakitnya. Ambil deh contoh artis, yang dikenal luas oleh publik. Di tahun 2017 ini saja, ada beberapa nama artis yang naik ke pemberitaan karena sakit kanker serviks dan payudara. Ada Yana Zein, meninggal karena kanker payudara. Renita Sukardi, meninggal karena kanker payudara. Julia Perez, meninggal karena kanker serviks.

Hari Sabtu (18/11) lalu aku ikut talkshow "Tolak Kanker Serviks dan Payudara, Tanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Dini". Sebagai perempuan, aku ingin cari tahu lebih dalam tentang 2 penyakit yang rentan menyerang wanita ini. Supaya bisa jaga diri dan terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.




Kanker Payudara

Talkshow dibuka dengan data yang menunjukkan bahwa Kanker Payudara adalah penyebab kematian wanita nomor 1 di dunia, dan Kanker Serviks berada di nomor 2. Sedangkan di Indonesia, Kanker Serviks menempati urutan pertama penyebab kematian wanita. Kanker payudara sendiri adalah keganasan sel-sel yang ada di jaringan payudara, bisa dari komponen kelenjar bisa juga di jaringan lain di payudara.



Gejala Kanker Payudara yang bisa kita deteksi yaitu:

- Adanya benjolan di payudara

- Permukaan payudara seperti tertarik

- Ada permukaan yang cekung

- Keluarnya debit cairan dari payudara

- Permukaan payudara memerah

- Perubahan warna kulit

Kemarin ditunjukkan juga gambar-gambar asli dari bentuk kanker payudara. Aku nggak sanggup ngeliatnya apalagi nampilin di sini. Jadi buat yang ingin tahu seperti apa keganasan kanker payudara, bisa googling aja ya.

Oh iya, katanya cara untuk mencegah kanker payudara yaitu sering lakukan pijatan di area payudara. Pijatan dapat memperlancar peredaran darah di payudara. Contoh umumnya, ketika ibu menyusui, ASI akan keluar lebih lancar setelah dilakukan sedikit pijatan. Begitu juga untuk terapi sehari-hari.

Penyebab Kanker Payudara

Usia

78% kanker payudara terjadi pada pasien yang berusi lebih dari 50 tahun dan 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun

- Faktor Genetik

Mutasi gen tertentu meningkatkan resiko kanker payudara dapat diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Namun, banyak pula yang didiagnosis kanker payudara tanpa riwayat kanker payudara dari keluarga.

- Faktor Hormonal

Faktor hormonal seperti hormon estrogen, stress, obesitas, dan kontrasepsi dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara

- Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup

Nah, ini yang perlu kita perhatikan betul-betul. Gaya hidup seperti pola makan, pola kerja, olahraga, dan aktivitas lain berpengaruh besar terhadap kesehatan kita. Makanya jika ingin sehat kita juga harus menerapkan pola hidup yang sehat

Kisah Tante Rima Melati, Survivor Kanker Payudara



Tante Rima Melati (aktris senior), selaku survivor kanker payudara, membagikan pengalamannya ketika divonis menginap penyakit tersebut. Awalnya, tante Rima merasa janggal karena menemukan benjolan di payudaranya. Tapi benjolan tersebut tidak terlalu diindahkan dan dianggap hal yang biasa. Hingga lama kelamaan benjolan itu semakin besar dan terasa sakit. Akhirnya tante Rima bersama suami periksa ke dokter. Dokter memvonis tante Rima mengidap Kanker Payudara stadium 3B. Kala itu usia beliau adalah 45 tahun.

Tanpa berpikir panjang, tante Rima memutuskan menjalani operasi untuk mengangkat kankernya.
Singkat cerita, operasi berjalan sukses. Kanker bisa diangkat dan payudara tante Rima bisa diselamatkan. Tapi risikonya, payudara Rima sebelah kiri ukurannya lebih kecil dibanding yang kanan.

Tak cukup sampai di situ, setelah operasi selesai tante Rima juga menjalani pengobatan kemoterapi. Bagi tante Rima, menjalani kemoterapi bukanlah perkara mudah, efek sampingnya cukup membuat pasien "menderita" selama beberapa periode. Makanya tante Rima selalu menekankan, 

"Lebih baik mencegah daripada mengobati. Terapkan pola hidup yang sehat sejak dini. Pola makan dijaga. Jangan makan daging yang belum matang, walaupun enak sekali tapi itu bisa menjadi pemicu kanker. Perbanyak makan buah, sayur"


Kanker Serviks


Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.



Di Indonesia, Kementerian Kesehatan  mencatat, kanker serviks menempati peringkat kedua untuk jenis kanker yang paling banyak ditemui setelah kanker payudara. Setiap tahunnya, ada sekitar 40.000 kasus baru kanker serviks yang terdeteksi pada perempuan Indonesia. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Namun, semakin bertambah usia, risiko seseorang mengalami kanker leher rahim semakin besar.


Gejala Kanker Serviks




- Pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause.

- Siklus menstruasi jadi tidak teratur.

- Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).

- Nyeri saat berhubungan seks

- Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.

- Badan lemas dan mudah lelah.

- Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.

- Kehilangan nafsu makan.

- Cairan vagina yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.

- Salah satu kaki membengkak.

Penyebab Kanker Serviks

Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh Human Papillomavirus atau HPV. HPV adalah kumpulan jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin. Ada banyak jenis HPV yang sebagian besar adalah virus yang tidak berbahaya. Tapi ada beberapa jenis HPV yang mengganggu sel-sel leher rahim untuk bisa berfungsi secara normal dan akhirnya bisa memicu kanker. HPV sangat umum ditularkan melalui hubungan seks dan dapat menjadi penyebab munculnya kanker serviks.

Dari banyaknya jenis HPV, ada dua jenis virus HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV 16 dan HPV 18. Kedua jenis virus ini yang menyebabkan 70 persen kasus kanker serviks. Banyak wanita tidak menyadari telah terinfeksi, karena HPV jenis ini tidak menimbulkan gejala. Saat terinfeksi HPV, sistem kekebalan tubuh wanita mencegah virus untuk melukai rahim, tapi pada sebagian wanita, virus HPV bisa bertahan selama bertahun-tahun. Hal ini mengakibatkan sel-sel yang berada di permukaan leher rahim berubah menjadi sel kanker.

Pemicu Kanker Serviks

- Buang air di kloset duduk yang kotor

- Gaya hidup tidak baik

- Aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini

- Sering berganti pasangan seks

- Sering menderita infeksi di daerah kelamin

- Sering tukar-menukar dengan orang lain dalam menggunakan celana dalam

- Menggunakan pembalut murah dari bahan berbahaya


Pencegahan dan Pengobatan

Deteksi kanker serviks bisa dilakukan di Puskesmas dengan test IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan screening atau yang biasa disebut pap smear. Pap smear berguna untuk mendeteksi jika ada sel-sel abnormal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Saat melakukan pap smear, sampel sel diambil dari leher rahim dan diperiksa di bawah mikroskop. Tes pap smear yang rutin dapat membantu mengetahui adanya kanker serviks secara dini.

Terapi pengobatan kanker serviks bisa dengan terapi radiasi, terapi hormon, dan kemoterapi. Yang perlu kita ingat, obati sejak dini, sebelum akut. Jika kita mengalami gejala Pra Kanker Serviks, dan berobat, kemungkinan kita sembuh bisa mencapai 100%. Jarak pra kanker menjadi kanker butuh waktu cukup lama, yaitu 5-15 tahun. Jangan sepelekan pra kanker, karena ketika telah berubah menjadi kanker, maka akan semakin sulit untuk disembuhkan.

K-Link

Kata bu Fatma, tubuh kita memiliki sel potensi kanker, namun pertumbuhannya tergantung dari pola hidup kita. Sel kanker itu tidak butuh oksigen. Jika tubuh kita kaya akan oksigen (yang menandakan tubuh yang sehat), maka sel kanker akan tertekan dan tidak dapat berkembang. Makanya kita perlu menerapkan pola hidup yang sehat.

Pola hidup sehat itu sebenarnya mudah, namun banyak yang merasa malas. K-Link hadir untuk membantu kita menerapkan pola hidup sehat tersebut. Produk-produk K-Link memang sangatlah concern dengan kesehatan.

Setelah mengikuti talkshow kemarin, aku mendapat 3 produk dari K-Link: K-Sophie (pembalut wanita), K-Liquid (minuman kolagen), dan Propolis Platinum

1. K-Sophie

Ketika menstruasi, tubuh mengeluarkan darah kotor. Kita menggunakan pembalut untuk menyerap dan menampung sementara darah kotor yang keluar tersebut. Dalam pemakaiannya, ada interaksi antara pembalut dengan daerah kewanitaan kita. Jika kita tidak sembarangan memilih pembalut, yang ada justru bakteri-bakteri jahat dari darah kotor tersebut mengenai daerah kewanitaan kita dan menimbulkan infeksi. Daerah kewanitaan yang tidak terjaga bisa meningkatkan kemungkinan kanker serviks mengintai.

Aku percaya K-Sophie memiliki kandungan yang aman bagi daerah kewanitaan. Saat dipakai pun terasa berbeda dari pembalut lain, ada sensasi "semriwing" dari bahan herbalnya. Pembalut dan pantyliner K-Sophie memang diciptakan khusus dari perpaduan antara ramuan herbal alami tradisional dengan bioteknologi terkini untuk membantu mengurangi berbagai masalah wanita yang disebabkan oleh bakteri, radang organ intim, gatal dan bau tidak sedap.


2. K-Liquid

K-Liquid adalah minuman kesehatan kulit rasa leci dengan teknologi nano kolagen yang dapat mengencangkan dan mencerahkan kulit. Kolagen adalah salah satu jenis protein yang berguna untuk mempertahankan kesehatan dan keremajaan kulit. Fungsi utama kolagen yaitu untuk membantu memperkuat jaringan penyusun kulit sehingga kulit menjadi lebih kuat dan elastis.

K-Liquid ini memiliki manfaat untuk: melembabkan kulit, regenerasi, menutrisi, menyegarkan kulit dan anti kerutan.



3. Propolis Platinum

Propolis adalah antibiotik alami yang bersumber dari lebah dan dikombinasi dengan getah pohon damar. Selain sebagai antibiotik yang membantu memelihara daya tahan tubuh, propolis juga bermanfaat untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh, anti peradangan, anti abnormalitas sel serta anti histamine.





Produk-produk kesehatan dari K-Link seperti di atas bisa kita dapatkan di www.k-net.co.id. Eits, untuk mendapatkan diskon spesial 20%, kamu bisa  melakukan transaksi dengan klik link ini ya Beli Produk K-Link di Sini. Masih banyak lagi produk dari K-Link yang bisa kita coba untuk membantu menjaga kesehatan kita.

K-Link juga membuka kesempatan bagi yang tertarik menjadi member. Dengan bergabung sebagai member, kita akan mendapat harga khusus. Selain itu, kita juga bisa menjual produk-produk K-Link pada orang lain.

Post a Comment

1 Comments

  1. Sayang banget gag bisa ikutan kmrn, pdhl pengetahuan seperti ini penting banget untuk perempjan, seperti saya.

    ReplyDelete