Flashblogging Bersama Kominfo: Mencintai Indonesia, Menuju Indonesia Maju


Hari Jum’at (6/4) kali ini, aku mendapat kesempatan mengikuti acara Flash Blogging yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (KemKominfo) bekerja sama dengan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik serta Dinas Kominfo DI Yogyakarta. Acara yang mengusung tema “Menuju Indonesia Maju” ini diikuti oleh 75 blogger dan penggiat media sosial (netizen) dari Jogja dan sekitarnya.




Netizen Zaman Now



Jogja menjadi salah satu kota yang dibidik oleh Kominfo karena potensi penggiat media sosialnya yang begitu besar. Seperti disampaikan oleh Bapak Drs. Februarino Putro (Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik DI Yogyakarta), jumlah netizen di Jogja termasuk tinggi. Pemerintah DI Yogyakarta, memberikan perhatian secara khusus kepada netizen karena netizen memiliki potensi yang luar biasa. Salah satu bentuk perhatian pemerintah yaitu dengan pembangunan co-working space untuk kegiatan IT yang ramah difabel. Co-working space ini direncanakan dapat mulai beroperasi pada bulan Agustus depan.

Hal yang serupa juga diamini oleh Bapak Dedet Surya Nandika (Direktur Kemitraan Komunikasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik). Menurut Bapak Dedet, dunia sekarang ini kecil, bahkan ada istilah yang menyebut “small village”. Munculnya istilah tersebut karena di dunia sekarang ini informasi dapat tersebar luas dengan amat mudah. Apa yang terjadi di Amerika, dapat diketahui oleh penduduk Indonesia, begitupun dengan negara-negara di belahan dunia lain. 


Lanjut Bapak Dedet, netizen memegang peran dalam penyebaran informasi di dunia maya. Maka dari itu, penting bagi netizen agar menyebarkan konten-konten positif agar tercipta kondisi masyarakat yang optimis. Sedangkan hal yang urgent untuk digarisbawahi oleh Netizen adalah: katakan tidak pada Hoax. Jangan sampai netizen terjerumus bahkan menjerumuskan orang lain ke dalam Hoax alias berita bohong. Tidak dapat dipungkiri, pada masa sekarang jumlah hoax semakin banyak dan dapat tersebar dengan sangat cepat yang menimbulkan keresahan di masyarakat luas.

Asiknya Ngeblog versi Agus Mulyadi

Pembicara pertama yaitu mas Agus Mulyadi (blogger, redaktur Mojok.co). Kiprah mas Gus Mul, sapaan mas Agus Mulyadi yang diambil dari singkatan namanya, di dunia blogging tentunya sudah tidak diragukan lagi. Tulisan-tulisan mas Agus yang mayoritas bernuansa kocak dapat kita baca di blog beliau www.agusmulyadi.web.id ataupun di beberapa artikel di mojok.co.



Selain aktif ngeblog, tulisan mas Agus juga telah dibukukan. Mas Agus telah menerbitkan 3 buku dan akan ada 2 judul buku lain yang menyusul diterbitkan tahun ini. Mengambil genre personal-literature, mas Agus bercerita tentang kisah-kisah keseharian yang dialaminya sendiri. 

Tips blogging kreatif versi Agus Mulyadi yaitu sebagai berikut:

1. Ide bisa diambil dari berbagai hal, termasuk hal-hal yang kita alami sehari-hari

Ada banyak hal unik yang terjadi di sekitar kita, hanya saja kita sering luput tidak mengindahkan hal tersebut. Padahal jika kita perhatikan, banyak inspirasi yang bisa kita ambil dari keseharian kita. 

2. Kontekstual

Kita juga bisa menulis tentang hal-hal yang kontekstual kemudian kita bahas dengan sudut pandang yang berbeda.

3. Memanfaatkan gimmick

Maksudnya gimmick di sini yaitu mengambil isu tertentu yang sedang hangat diperbincangkan kemudian dikaitkan dengan tulisan kita sendiri. 


4. Memperhatikan gaya bahasa. 

Blog adalah media penulisan yang pada dasarnya bersifat personal, sehingga penulisan pada blog lebih mudah disesuaikan dengan gaya bahasa pribadi. Menggunakan gaya bahasa sendiri justru menjadi hal yang menarik dan menjadikan blog kita memiliki karakter tersendiri.

5. Membuat tulisan yang “Quote-able”

Dalam menulis di blog, membubuhkan quote bisa menjadi daya tarik bagi pembaca. Pembaca mungkin tidak ingat keseluruhan tulisan kita, tapi pembaca akan lebih mudah mengingat quote kita buat.

Menuju Indonesia Maju

Pembicara berikutnya yaitu Pak Andoko Darta (staf Tim Komunikasi Presiden). Materi dari Pak Andoko dibuka dengan tulisan besar di layar “Menuju Indonesia Maju”.

“Inillah cita-cita dari Presiden kita, Bapak Joko Widodo, untuk menjadikan negara Indonesia menjadi negara maju”, ujar Pak Andoko, “Supaya kita, rakyat Indonesia, lebih sejahtera daripada saat ini”

Untuk menuju Indonesia yang maju, ada proses-proses yang perlu kita usahakan untuk memenuhi syarat sebagai negara maju, seperti:  infrastruktur baik dan pembangunan manusia. Dimulai sejak tahun 2015, program pemerintah pada tahun itu yaitu membentuk pondasi pembangunan. Kemudian pada tahun 2016, dilanjutkan dengan program pemerintah berupa percepatan pembangunan. Tak berhenti di sana, program pemerintah berlanjut pada tahun 2017, 2018, dan 2019 yaitu pemerataan berkeadilan pembangunan manusia. 

Pemerataan berkeadilan tidak dapat dicapai dengan kesamaan perlakuan, tapi dengan perlakuan yang adil antara yang kecil/lemah dengan yang kuat. Berikut ini kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mewujudkan pemerataan yang berkeadilan: 

  1. Keberpihakan pada 40% lapisan masyarakat terbawah
  2. BBM 1 harga, terutama masyarakat di Kalimantan dan Papua dapat menikmati harga sama
  3. Peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui vokasi
  4. Revitalisasi pasar agar dapat bersaing dengan pasar modern
  5. Kartu indonesia sehat, KIP, Program pemberian makanan tambahan untuk anak dan ibu hamil
  6. Bangun sentra pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa
  7. Subsidi lebih tepat sasaran untuk masyarakat berpenghasilan rendah
  8. KUR tersalurkan Rp 94,4 triliun untuk kesejahteraan UMKM
  9. Pembangunan pos lintas batas negara, agar rakyat di perbatasan merasakan kehadiran negara
  10. Membangun manusia. Indeks pembangunan manusia naik.
  11. Peningkatan rasio elektrifikasi  (jumlah warga negara yang menggunakan listrik) nasional 92% pada bulan Maret 2017


Lanjut pak Andoko, “Menuju Indonesia Maju bukanlah cita-cita jangka pendek. Cita-cita ini mungkin tidak dapat terwujud dalam satu periode pemerintahan. Bisa jadi baru akan terwujud pada tahun 2030, menjadi Indonesia maju, bukan Indonesia bubar”.

Bagi yang mengikuti berita tentang pidato salah satu politikus yang meramalkan Indonesia akan bubar pada tahun 2030 tentunya paham apa yang dimaksud pak Andoko.

Untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan bernegara, kita sebagai rakyat Indonesia dapat menyampaikan aspirasi, masukan, kritik maupun saran kepada staf kepresidenan dengan mengirim email ke lasmi.purnawati@setkab.go.id / lasmipurnawati@yahoo.com

Tak kalah penting, ada 1 quote yang ditampilkan pak Andoko yang diambilkan dari pernyataan Bapak Sukardi Rinakit (staf kepresidenan). Quote tersebut singkat, namun membulatkan kembali semangat semua peserta yang hadir. Quote tersebut berbunyi,

"Jangan pernah lelah mencintai Indonesia"

Post a Comment

0 Comments