Let’s Get Started with Qwords!


Bulan Mei tahun 2017 yang lalu adalah kali pertama aku mengenal Qwords. Saat itu, aku mendapat kesempatan untuk ikut acara buka bersama yang diadakan oleh Qwords di Yellow Star Hotel jalan Solo. Tidak hanya aku, ada juga kakak-kakak blogger dan teman-teman lintas komunitas yang hadir. Dari acara itulah aku jadi tahu bahwa ada penyedia jasa web hosting, cloud dan domain yang kece kayak Qwords ini.

Nggak bisa aku pungkiri, awal mula aku melirik Qwords adalah karena harga domainnya yang sangat terjangkau, udah gitu, saat itu ada promo pula. Kalau tidak salah, promonya yaitu beli domain .com atau .net dari harga normal 100an ribu rupiah jadi 55 ribuan saja. Saat itu aku langsung mencoba membeli domain .net untuk blog youngteacher.net. Sayangnya saat ini blog tersebut sudah tidak aktif lagi karena aku kewalahan me-manage. Huehehe.

Sejak itu, aku pun tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentang Qwords. Dengan menyimpan harap supaya aku tidak akan ketinggalan info saat ada update atau promo dari Qwords. Ups.

Qwords adalah....



Barangkali ada dari pembaca yang belum tahu, Qwords adalah perusahaan penyedia hosting di Indonesia. Paket layanan unggulannya meliputi Cloud Hosting, Ekstensi Nama Domain Indonesia dan Internasional, Cloud Virtual Private Server, dan Dedicated Server untuk kebutuhan pelanggan dalam dan luar negeri. Pengguna layanan Qwords kini sudah mencapai lebih dari 55.000 pengguna, meliputi perseorangan macam blogger seperti aku ini, hingga pebisnis mulai dari UMKM hingga corporate. Beberapa hal lain yang menjadi keunggulan Qwords seperti “24 hours customer support”, “unmetered bandwidth”, “private data center”, “99,99% uptime server”, dan “cloud technology”.

Di tahun 2018, akan ada produk baru dari Qwords yaitu “Website Builder Platform”. Dengan teknologi ini, pengguna dapat membuat website dengan lebih mudah, cukup easy drag and drop, tanpa perlu setting yang ribet-ribet. Website yang dibangun juga nantinya dapat terintegrasi dengan berbagai sistem pembayaran. Website Builder Platform memang dirancang khusus bagi pengguna yang ingin membangun website personal dan e-commerce dalam waktu singkat.

Percayalah, teknologi ini adalah dambaan bagi siapa saja. Aku sebagai lulusan TI yang udah 7 tahun mengenyam pendidikan seputar TI (3 tahun di SMK, 4 tahun di kuliah) aja sering dibuat pusing tujuh keliling waktu harus edit template atau ubah settingan blog. Can’t wait for this!.

QTalk Anniversary

Nah pada 24 Agustus 2018 lalu, Qwords memperingati ulang tahunnya yang ke-13. Waah kalau misal Qwords ini adalah ABG (Anak Baru Gede, -red), umur segini lagi labil-labilnya tuh. Hehehe *krik. Tapi sebagai sebuah start-up, usia 13 tahun tentu merupakan sebuah waktu yang cukup lama.




Dalam perjalanannya, Qwords selalu berupaya agar semakin dekat dengan pelanggan, komunitas, dan sahabat Qwords dengan rutin mengadakan event Qtalk (sharing, workshop, seminar). Di sepanjang tahun 2018, Qtalk telah diselenggarakan sebanyak 14 kali di 9 kota di Indonesia. Khusus dalam rangka merayakan hari jadi Qwords ke-13 ini, Qwords mengadakan acara Qtalk Anniversary yang diselenggarakan di 2 kota, yakni Bandung dan Yogyakarta. Qtalk Anniversary mengangkat tema seputar perkembangan Digital Entrepreneur yang mengundang pembicara dari kalangan komunitas dan praktisi yang ahli di bidangnya.

Di Jogja, Qtalk Anniversary kemarin mengangkat topik “Creativepreneur: From Hobby to Extraordinary”. Berlangsung di Mezzanine Eatery and Coffee, acara ini diikuti oleh banyak orang dari berbagai komunitas. Komunitas Blogger Jogja nggak mau ketinggalan, aku dan beberapa blogger lain pun ikut datang.



Sebagai pembicara, ada mas Agit Naeta (Software Development Manager Qwords sekaligus Youtuber) dan mas Agus Mulyadi (pemimpin redaksi Mojok.co yang juga seorang blogger). Selama kurang lebih 90 menit, pembicara, pembawa acara, dan peserta sharing-sharing seputar dunia developing dan blogging.

Mas Agit membagikan ceritanya saat merintis sebagai seorang programmer. Sebagai seorang mahasiswa yang mengambil jurusan TI, mas Agit sering membantu proyek yang dikerjakan oleh teman-temannya. Dari situ, kemudian mas Agit menerima proyek TI yang ternyata untuk 6 proyek yang dikerjakan “hanya” dihargai sebesar Rp 260.000, angka yang terbilang cukup kecil. Lalu mas Agit juga mulai membuka perusahaan sendiri, namun seiring berjalannya waktu justru merasa jalan di tempat. Barulah di tahun 2015 mas Agit mulai bekerja di Qwords sebagai junior programmer. Dalam jangka waktu 3 tahun, mas Agit mencicipi naik tingkat dari junior programmer menjadi senior programmer, system analyst, kemudian berada di posisinya sekarang sebagai manager. Tak hanya itu, mas Agit pun kini merambah ke dunia Youtube menjadi seorang Youtuber.

Berikutnya giliran mas Agus Mulyadi yang menceritakan perjalanan hidupnya hingga seperti sekarang. Sebagai lulusan sekolah menengah atas, mas Gus Mul ternyata pernah bekerja sebagai operator warnet, bahkan hampir menjadi satpam mall Artos di Magelang. Sebelum terkenal sebagai blogger seperti sekarang, mas Agus pun dulu sempat menerima jasa edit foto. Dari cerita yang cukup rumit seputar edit foto itulah yang menjadikan mas Agus dikenal luas oleh publik. Bahkan kini mas Agus menjadi pemimpin redaksi mojok.co (portal berita dengan karakter khasnya yang kocak) dan telah menerbitkan beberapa buku.

Cerita mas Agit dan mas Agus memang berbeda. Tapi keduanya pun memiliki kesamaan. Sama-sama masih muda. Sama-sama menekuni hobi hingga memiliki pencapaian dalam karir masing-masing.

Kata mas Agit,
“Kalau mengerjakan sesuatu, ya kerjakan dulu aja. Toh nanti hasilnya nggak akan jauh dari proses”.




Post a Comment

0 Comments