Cara Mengetahui Waktu Menstruasi Setelah Melahirkan


Minggu lalu, temen rempongnya akooh alias Princess Depeh alias Fatonah baru aja melahirkan baby boy. Terakhir kali chatting, aku tanya nama dedeknya siapa, kata dia masih bingung. Terlalu banyak ide katanya. Kekeke.

Bulan lalu juga sohib ikribku sesama Sukoharjo citizen alias Sorayong alias Aya juga sudah lahiran baby girl. Namanya dedek Ashna, yang konon awalnya adalah juga nama olshopnya doi. Yha yha. Aya emang visioner yha. Orang lain biasanya nama anak dijadikan nama toko, kalo dia nama toko dijadikan nama anaknya. Anti mainstream!.

Btw, aku jadi kepikiran...

"Setelah melahirkan, kapan ya periode haid akan dimulai kembali?"

Setelah melahirkan kan pasti perempuan merasakan sakit di area kewanitaan. Kalau haid atau menstruasi, lalu merasakan sakit, lalu bagaimana cara-cara mengatasi dismenore tersebut?. 

Ternyata kapan menstruasi seorang perempuan setelah melahirkan dimulai seringkali bergantung pada apakah menyusui atau tidak. Setelah melahirkan, kita perempuan mungkin akan menemukan perbedaan menstruasi. Kita mungkin akan kembali bertanya-tanya sakit perut saat haid apakah berbahaya setelah melahirkan. Sebelum itu, ketahui dulu kapan kita akan mengalami menstruasi kembali setelah melahirkan.

Photo by Wayne Evans from Pexels


Menstruasi kita biasanya akan kembali sekitar enam hingga delapan minggu setelah kita melahirkan, jika kita tidak menyusui. Jika kita menyusui, waktu untuk kembali menstruasi dapat bervariasi. Mereka yang menerapkan pemberian ASI eksklusif mungkin tidak memiliki periode selama mereka menyusui. “ASI ekslusif” berarti bayi kita hanya menerima asupan dari ASI kita . Tetapi bagi yang lain, menstruasi mungkin kembali setelah beberapa bulan, apakah mereka sedang menyusui atau tidak.

Jika menstruasi kita kembali dengan cepat setelah melahirkan dan kita mengalami persalinan normal, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari penggunaan tampon selama menstruasi pertama pasca-melahirkan. Ini karena tubuh kita masih dalam proses penyembuhan, dan tampon berpotensi menyebabkan trauma. Kita dapat menggunakan kembali tampon setelah 6 bulan pasca-melahirkan.

Biasanya, wanita yang menyusui tidak mendapatkan menstruasi mereka dengan cepat karena hormon tubuh. Prolaktin, hormon yang diperlukan untuk menghasilkan ASI, dapat menekan hormon reproduksi. Akibatnya, mereka tidak berovulasi atau melepaskan telur untuk pembuahan. Tanpa proses ini, kita kemungkinan besar tidak akan menstruasi.

Ketika menstruasi kita kembali, kita mungkin melihat beberapa perubahan dalam pasokan ASI atau reaksi bayi kita terhadap ASI. Perubahan hormon yang menyebabkan tubuh kita mengalami menstruasi juga dapat memengaruhi ASI. Misalnya, kita mungkin melihat penurunan pasokan ASI atau perubahan seberapa sering bayi ingin menyusui. Perubahan hormon juga dapat memengaruhi komposisi ASI kita dan bagaimana rasanya bagi bayi. Namun, perubahan ini tidak banyak, dan seharusnya tidak memengaruhi kemampuan seorang Ibu untuk menyusui bayi.

Post a Comment

0 Comments