Kemakan Prinsip (yang Dibuat) Sendiri

Manusia berencana, Tuhan yang menentukan.

Hope for the best, prepare for the worst. 

Nggak tahu deh quote di atas nyambung apa nggak sama yang akan aku tulis. Tapi ya teko aku tulis aja buat nambah-nambahin karakter. Karena blog post kali ini aku yakin hanya akan pendek saja. Jadi supaya agak panjang, siapa tahu ada yang baca, jadi terlihat lebih meyakinkan gitu. Kekeke (nggak pakai yi).

Efek Work From Home selama 2 hari berturut-turut, aku pun merasa gabut. Pikiran ke mana-mana. Kemudian muncul kilasan memori di masa lalu ketika aku masih lebih muda dan lebih idealis. Aku teringat prinsip-prinsip hidup yang dulu aku buat... dan ternyata prinsip itu justru berbalik di masa sekarang. Alias.... kemakan omongan sendiri.

Prinsip 1. 

Kalau udah nikah harusnya tinggal sama suami. Buat apa nikah kalau jauh-jauhan. 

Eh sekarang malah menjalani long distance marriage

Mamam.



Prinsip 2.

Kalau udah nikah jangan tinggal sama mertua. Mandiri, tinggal di rumah sendiri, kalau belum punya rumah mending ngontrak. Kata mamah Dedeh, orang tua dikasih uang 500.000 setahun sekali dari anak yang tinggal jauh udah kerasa banyak. Tapi anak yang tinggal serumah tiap bulan bayarin listrik, beliin sayur abisnya lebih banyak tetap nggak terasa. Nggak diajeni. (Lupa gimana kata-katanya, tapi intinya begitu). 

Sekarang... aku tinggal di rumah mama papa, suami tinggal di rumah ibu bapak. Udah LDM, ditambah tinggal di rumah orang tua masing-masing lagi.

Combo mamam.



Prinsip 3.

Nggak mau jadi PNS ah. Banyak administrasinya, ribet. Kerja freelance aja. Biar nanti kalau udah punya anak bisa fokus ngurusinnya.

Takdir berkata lain. Aku malah jadi PNS sekarang. (Dan) Benar aja, harus berurusan dengan segala macam administrasi ini itu.

Lyfe.



Prinsip 4.

Pergi piknik tuh mending di weekday, sepi. Jangan piknik saat weekend, apalagi peak season. Orang lain kerja, kita liburan. Orang lain liburan, kita di rumah aja. Macet. Rame. Nggak asik.

Dulu sih bisa kayak begitu. Sekarang... mana mungkin?. Apalagi jadi PNS guru, nggak ada yang namanya jatah cuti tahunan. Bisanya cuti cuma saat libur semesteran anak sekolah. 6 hari di libur semester ganjil, 6 hari di libur semester genap. Siap-siap nggak ada libur kalau saat semester genap ditunjuk jadi panitia PPDB. Ditambah pengajuan cuti harus di-acc mulai dari kepala sekolah, cabdin, sampai provinsi. Belum lagi kalau cuti 3 hari lebih, akan ada pemotongan TPP. 

Yha.



Prinsip 5.

Ini kasus lama sih sebenarnya. Jadi dulu pas kuliah semester-semester awal, aku tiap ketemu Divin pakai gamis tuh sering bilang sendiri, “Aku tu nggak bisa deh pakai gamis. Nggak cocok”. Soalnya dulu outfitku sehari-hari cuma celana jeans sama kemeja. 

Pas semester-semester akhir kuliah, malah aku sukanya pakai gamis. Wkwkw.



Prinsip 6.

Sebagai cewek aku menghindari pakai parfum kalau keluar rumah. Takut dosa. (Do You know why?)

Sekarang hobi banget pakai parfum. Kayak ada yang kurang kalau nggak pakai parfum. Mau pergi, mau di rumah aja, mau udah mandi atau belum, pokoknya harus wangi.



Begitulah sebagian prinsip-makan-tuan ku. Kalian juga punya prinsip yang berbalik gini nggak sih?

Post a Comment

0 Comments