Kalau malam Minggu tanggal 27 April 2013 kemarin kamu lagi
di daerah Malioboro – 0 km dan ketemu 10 makhluk unyu membawa 3 kotak kardus
dan 1 gitar sedang berjalan bergerombol sambil bernyanyi dengan kemampuan vocal
yang teramat sangat minim (atau miris), maka boleh jadi saat itu kamu bertemu
dengan “kami”. Kami ? siapa itu kami ?. Kami adalah makhluk-makhluk yang selo saat
malam Minggu tiba #kode, ada @dismonimo(a.k.a aku sendiri), @soraisaya,
@tishafat, @uaditioa, @fakhrieyuubie, @hardikast19, @hanijava, @niesnur,
@oktavianifk, dan @imron.
Ngapain kami di sana ? Karena malam mingguan sama pacar itu
sudah terlalu mainstream (dan juga karena kahanan yang tidak mendukung #eh),
jadi malam ini kami ke 0 km dengan membawa misi “mulia”, ingin mengumpulkan
sumbangan untuk Saudara kita yang menjadi korban gempa Dieng. Tahu beritanya
kan tentang gempa di Dieng hari Jumat (19/4) kemarin ?. Nah, beberapa hari yang
lalu Adit ikut aksi sosial sama temen-temen Mahasiswa UNY langsung terjun ke
Dieng. Ternyata eh ternyata masih banyak bantuan yang diperlukan di sana, jadi
kenapa enggak kita adain sedikit aksi kecil untuk mereka ?
Berawal dari sebuah keinginan dan ide yang sederhana,
bertemu dengan tekad mantap dari kawan-kawan, fix malam ini sepulang dari
agenda gladi kita menyusun konsep sederhana lalu meluncur ke lapangan. Awalnya kita
membuat rencana akan ke mana kita, bagaimana pembagian tugasnya, bagaimana cara
menarik simpatinya, dll. Nggak perlu lama-lama kita berangkat. Awalnya aku sama
Imron karena tertinggal dari teman-teman karena ada urusan sebelumnya. Kami pun
menyusul tanpa tau yang lain ada di mana. Berhubung Imron dapat info kalo di
GOR UNY lagi ada acara dan ramai-ramai di sana, kita berdua pun ke sana dan
mengkontak teman-teman (yang ternyata ada di dekat Fakultas Peternakan UGM)
untuk menyusul ke GOR. Setelah kita ke GOR, ternyata acara di GOR adalah konser
musik. Ngekk. Masa’ iya kita mau “ngamen” di acara “konser”. Ya udah kita
pindah tempat lagi. Kita pilih Bundaran UGM, tapi lagi-lagi rasanya kurang
srek. Jadilah kita pindah dan fix ke 0 km – Malioboro.
Setelah parkir motor di Vredeburg, kita lalu berjalan kaki
dan menghampiri para penduduk (eh, apa sih namanya buat orang-orang yang duduk
di jalan itu ?) yang lagi nongkrong di sekitar sana. Tadinya kita kayak anak
hilang gitu, bingung harus ngapain di sana. Tapi lambat laun kita pun menemukan
metode yang cocok buat kita : nyanyi bareng-bareng diiringi gitar dan mendekati
para pejalan kaki ataupun penduduk, yang berpasangan ataupun bergerombol, yang
remaja maupun yang dewasa, yang cowok maupun yang cewek, pokoknya semua kita
samperin. Kita jalan dari parkiran Vredeburg ke 0km lanjut kea rah Taman Pintar
terus balik arah lagi dan lanjutin ke Altar, setelah dari Altar kita balik lagi
Vredeburg. Singkat sih perjalanannya, tapi kisahnya tak sesingkat itu untuk
diceritakan di sini. Hehehe. Mulai dari dilihatin dengan pandangan bingung dari
orang-orang sekitar, ada yang request
lagu galau, ada yang ternyata malah nggak tau kalo ada gempa di Dieng, dan ada
juga yang cerita kalo Klub Motor nya juga akan aksi sosial ke Dieng (toss dulu
Om).
Ternyata kayak gini ya rasanya “ngamen” di Malioboro (tempat
yang mainstream di Yogya) untuk aksi sosial buat gempa Dieng pula. Jan
sophisticated. Ada yang dengan senang hati langsung memberikan sumbangannya,
ada pula yang sedikit meragukan kita dan enggan memberikan donasinya. Ya nggak
pa-pa sih, mungkin tampang-tampang kita yang emang kurang kredibel atau suara
kita yang malah ngganggu mereka kalik. Hehe. Yang jelas, insya Allah kita akan
menyalurkan bantuan ini kepada mereka yang membutuhkan. Dan terima kasih tak
terhingga untuk semua orang yang telah mengulurkan tangannya demi saudara kita
yang tertimpa musibah di Dieng sana. Semoga diberikan ganti yang lebih baik dan
bisa membawa kebaikan untuk kita semua. Semoga bermanfaat. Mari peduli, mari berbagi. Sedikit dari kita sangat berarti untuk mereka, kawan :).
***
**nb : tadi di jalan aku ketemu sama mas-mas yang dulu
sempat kenalan waktu di E-Time PNJ. Dia nyapa aku duluan dan bilang, “mbaknya
yang ketemu di PNJ dulu kan ? aku dari UGM”. O o.. surprise.. Makasih mas udah
inget aku, tapi aku beneran lupa nama masnya siapa. Semoga lain kali bisa
ketemu lagi deh yak mas. Jangan lupa ikut ELINFO #eh *malah promo*. Btw, waktu
aku panggil “mas” si mas malah bilang kalo dia adek angkatanku. Kalo gitu aku
ralat, aku panggil dek aja gimana. Hehe
0 Comments