Hari ini ada pengumuman UN sekaligus pengumuman kelulusan untuk adek-adek (ecieeh yang tua) SMA/K di Indonesia. Jadi keinget 2 tahun yang lalu (kurang lebih) waktu aku juga berada di posisi kondisi yang sama dengan mereka. Malam sebelum hari pengu muman, aku masih ingat sekali gimana rasa gelisahnya. Benar-benar gelisah sampai tidak bisa memejamkan mata sedikitpun untuk tidur. Iseng-iseng, aku update status di salah satu akun jejaring sosial. Maklumlah, dulu kan ada apa-apa dikit langsung dishare, curhat di mana-mana. Eh, ternyata statusku tadi dikomen oleh salah seorang guruku. Beliau bilang semua lulus dan malah ada yang spesial buat aku. Haah, apa itu ?? Ah, apapun itu tidak terlalu aku pikirkan karena tau kami semua lulus saja rasanya sudah amat cukup. Aku pun akhirnya bisa tidur. Zzzz.
Keesokan harinya aku berangkat pagi. Sesampainya di sekolah, sekolah amat lengang dan sepi. Pengumuman kepada orang tua siswa memang baru akan dilaksanakan agak siang. Aku dan teman-teman pun hanya mengobrol santai di ruang kelas kami. Membicarakan banyak sekali kata andai dan akan. Beberapa teman sudah ada yang pergi ke luar kota untuk bekerja sehingga kami tidak kumpul lengkap lagi. Aku jadi rindu :(
Lambat laun kami bubar satu per satu, ada yang makan, ada yang menjemput orang tua kami (termasuk aku), ada yang entah ke mana lagi. Karena mama sudah datang dan duduk di deretan kursi undangan, aku jadi tidak ada kerjaan dan mulai bosan hanya berdua dengan temanku yang bernama Chandra (aku memanggilnya chun-chun). Kami pun mencari dan menyusul teman-teman yang lain. Ternyata mereka berkumpul di belakang sekolah. Tau nggak apa yang mereka lakukan di sana ? Coret-coretan baju !. Haha, ngawur. Pengumuman resmi nya aja belum eh baju udah dicoret-coret. Lebih ngawurnya lagi karena aku juga ikutan nyoret-nyoret baju. Banyak teman yang nggak percaya waktu aku minta mereka nanda tanganin baju aku. "Kamu kan anak teladan dis ?" begitu kata mereka. Apa coba. Sempet ada kejadian kita lari-larian buat ngumpet juga gegara kita takut digrebek guru :D
Selesai coret-mencoret baju, kita balik lagi ke sekolah buat nyimak pengumuman dan pamitan ke orang-orang tersayang di sekolah. Aku pakai jas almamater buat nutupin seragam aku yang sekarang warnanya udah nggak karuan. Kalau sampai ada guru yang tau baju murid-muridnya dicoret-coret, bisa disuruh pulang saat itu juga.
Tibalah saat pengumuman resmi disampaikan. Semua siswa SMK N 2 lulus. Yeee. Terdengar riuh rendah kami siswa kelas XII yang hadir. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumuman siswa dengan nilai UN terbaik. 3 orang yang mendapat peringkat ke 1, 2, dan 3 dipanggil untuk maju ke depan. Konyolnya adalah, namaku disebut karena nilai UN ku (alhamdulillah) jadi peringkat 1 di jurusan RPL. Di antara yang maju cuma aku yang pakai jas almamater. Bukan karena aku yang paling rapi dan memperhatikan penampilan. Tapi karena cuma aku yang bajunya udah dipilox dan dispidolin. O meen.
nb : aku kangen banget sama Bu Parmi, guru Bahasa Indonesia yang galak tapi baik dan udah kita anggap kayak nenek kita sendiri. Bu Endang yang baiiik banget dan nggak pernah marah sama anak RPL karena ibunya sayang banget sama kita-kita, karena bimbingan bu Endang juga nilai UN Bahasa Inggrisku jadi bulat :*. Pak Pri yang pinter matematika, galak tapi gokil kalo udah bercanda. Guru-guru jurusan RPL (Pak Bagus, Pak Arifin, Bu Viccky, Bu Yekti) yang berjuang sama-sama untuk sama-sama belajar.
0 Comments