Pernah nonton program TV “Jika Aku Menjadi”?. Itu lho, reality show tentang pengalaman orang-orang mencoba menjalani kehidupan orang lain, yang biasanya lebih membutuhkan. Misalnya, dokter gigi menjadi penjual pecel keliling, manajer menjadi petani, dll.
Nggak disangka, pengalaman serupa bisa aku rasakan. Aku sebagai guru yang sehari-hari berkutat dengan pekerjaan sekolah, kemarin bisa langsung ikut ambil bagian dalam kegiatan “membangun rumah”. Pekerjaan “tukang” bangunan seperti bergelut dengan pasir, semen, menata batako di terik siang hari, kira-kira itulah yang aku lalui tempo hari. Gini ceritanya….
Prudential Volunteer
Jumat (26/4) yang lalu, aku berkesempatan menjadi volunteer dalam rangkaian kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Prudential Build Jogja di Dusun Kajor Wetan, Desa Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Sesuai namanya, penyelenggara kegiatan yaitu PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia.
Meeting point at Greenhouse Hotel Prawirotaman |
Safety tools dari Habitat for Humanity Indonesia: sarung tangan dan helm proyek |
Kegiatan hari itu diawali dengan berkumpul di meeting point pukul 07.30 di Greenhost Hotel, Prawirotaman. Usai sarapan dan briefing sebentar, kita team volunteer yang terdiri dari segenap direksi, karyawan Prudential, dan blogger pun berangkat bersama ke lokasi. Sambil ngobrol ngalor-ngidul, tak terasa akhirnya kita sampai di lokasi sekitar pukul 09.30.
Ini kali pertama aku ke Desa Selopamioro. Katanya, dulu di sini ada jembatan gantung yang hits, tapi sekarang jembatannya sudah nggak ada. Desanya cakep, hamparan sawah dan bukit terbentang mengelilingi. Cuaca hari itu juga cerah, saking cerahnya malah bisa dibilang “Panas rek”.
Di sana, kami disambut oleh bapak Kepala Desa Selopamioro dan beberapa warga. Pihak Habitat for Humanity Indonesia selaku pihak yang berperan mengatur proses pembangunan juga telah stand by di lokasi.
Dari +- 60 orang yang ikut kemudian dibagi menjadi 6 grup: 3 grup walling dan 3 grup painting. Aku masuk di grup walling bersama mas Priyo dan 8 volunteers lainnya. Grup kami ini tepatnya mendapat lokasi di dukuh Jetis. Kebetulan di dukuh tersebut ada 3 rumah yang sedang dibangun.
Building Homes, Building Lives…
Adalah Pak Ponidi, salah satu calon penghuni rumah yang saat itu kami bangun. Pak Ponidi kini hanya tinggal berdua dengan istri karena anaknya pergi merantau. Rumah pak Ponidi sekarang masih berupa rumah kayu tua. Kayu-kayunya terlihat telah mulai rapuh dimakan usia. Nantinya jika rumah baru ini sudah jadi, akan menjadi tempat tinggal pak Ponidi dan istri sedangkan rumah kayunya akan diberikan ke sang anak.
Perkiraan pembangunan rumah akan selesai dalam waktu 1 bulan. Cukup cepat ya?. Rumah yang sedang dibangun ini adalah rumah minimalis berukuran 4x6 meter dengan 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, dan 1 kamar mandi.
Target hari itu membuat tembok 7 layer (lapis, -red). Sebelum memulai pekerjaan, kami diberikan briefing dan pengarahan K3 terlebih dahulu. Setiap volunteer wajib menggunakan peralatan keselamatan seperti helm dan sarung tangan. Safety first gaesss.
Tugasku di sana membantu walling alias “menembok”. Itu lho… menyusun batako dengan adukan semen untuk menjadi tembok. Rasanya gugup, takut salah pasang, takut bangunannya jadi nggak kuat, tapi di sisi lain juga sangat excited bisa ambil bagian menjadi seorang volunteer.
Teman-teman satu grup yang lain juga sangat bersemangat. Selain menyusun batako, ada pula anggota grup yang bertugas mengaduk semen, mengayak pasir, dan membuat kerangka besi. Baik laki-laki maupun perempuan, blogger maupun karyawan Prudential, semua terjun langsung ikut bekerja. Bahkan, aku baru tahu di akhir bahwa di grupku ada President Director Prudential. Ya gimana, soalnya beliau begitu humble dan hardworking, walaupun presdir tapi nggak segan untuk ikutan nembok. La aku mah apa atuh, belum apa-apa kok ngeluh panas, capek, huhu. Salut buat bapak.
Pada sore harinya, dilaksanakan acara seremoni dan penutupan. Acara ini juga dihadiri oleh oleh bapak Drs. H. Suharsono, Bupati Bantul. Dalam acara seremoni, President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch, secara simbolis menyerahkan 30 kunci rumah kepada Bupati Bantul.
President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch, (dua dari kanan) menyerahkan kunci rumah layak huni secara simbolis kepada Bupati Bantul |
Bupati Bantul menyampaikan sambutan positif terhadap kegiatan dari Pru Build dari Prudential. Sejak tahun lalu, Prudence Foundation telah mendirikan satu gedung PAUD dan lima rumah di Bantul. Kemudian pada tahun ini dilanjutkan dengan penyerahan 30 hunian layak huni.
“Atas nama pemerintah daerah Bantul, kami menyampaikan terima kasih atas inisiatif yang dilakukan Prudential Indonesia dengan Habitat for Humanity Indonesia dalam membangun rumah-rumah warga. Kami mengapresiasi dukungan Prudential terutama sejak tahun lalu di mana Prudence Foundation mendirikan satu gedung PAUD dan lima rumah, dilanjutkan dengan diserahkannya 30 hunian layak huni hari ini, yang kami yakin sangat bermanfaat bagi warga Dusun Kajor Wetan, Desa Selopamioro, Bantul, dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.”, sambutan dari Bupati Bantul saat penutupan.
Leadership Immersion Programme
Ada 2 alasan utama di balik diadakannya kegiatan PRUVolunteer “membangun rumah” ini:
Pertama, kegiatan ini menjadi program Communtiy Investment sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. PT Prudential Life Assurance memang telah sejak lama melaksanakan inisiatif sosial yang berdampak positif pada komunitas maupun masyarakat Indonesia.
Pertama, kegiatan ini menjadi program Communtiy Investment sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. PT Prudential Life Assurance memang telah sejak lama melaksanakan inisiatif sosial yang berdampak positif pada komunitas maupun masyarakat Indonesia.
Kedua, kegiatan ini juga merupakan implementasi Leadership Immersion Programme dari PRUuniversity. Leadership Immersion Programme merupakan upaya Prudential Indonesia untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan para karyawan. Program ini juga dilakukan untuk membekali rekan-rekan PRUsynergy agar makin tangguh, berwawasan kepemimpinan yang luas, serta memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
Leadership Immersion Programme telah berjalan selama 8 batch yang terdiri dari masing-masing 3 sesi. Untuk program kali ini telah berjalan sejak bulan September 2018 hingga April 2019.
Keren ya, sebuah perusahaan besar yang memberikan perhatian terhadap softskill karyawan. Nggak hanya dengan teori, tapi dengan memberikan wadah untuk praktek riil.
Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia menjelaskan, “Prudential berkomitmen untuk selalu memberikan dampak nyata dan mendukung masa depan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Sebagai perwujudan sifat kepemimpinan yang ditanamkan dalam Leadership Immersion Programme, sebanyak lebih dari 370 rekan-rekan PRUsynergy turut berkontribusi dan bekerja sama dalam menuntaskan target pendirian 30 rumah.”
Proud to be part of this PruVolunteer. Sebuah pengalaman baru yang…. unforgettable. Bukan hanya belajar tentang membangun rumah, tapi juga belajar tentang berbagi, kerja keras, peduli dan bersyukur.
24 Comments
Gara2 ikut kegiatan ini..aku jadi tahu...ternyata meski besinya ga gede2 amat..tapi butuh banyak tenaga juga untuk motong.
ReplyDeleteTerbiasa motong kacang panjang di rumah...eh, giliran motong besi, sebentar aja udah bermandikan keringat
Untung udh sering nukang sejak kecil hahaha
ReplyDeletePokoknya keringat lancar mengalir, untung stok air mineral dingin aman
ReplyDeleteWah, nembok juga ya mbak? Target tempatku cuma 5 layer lho... Itu saja mau didiskon jadi 4 layer sama supervisinya. Hihi ..mungkin karena lihat kita kepayahan jadi ga tega..seru ya, mencoba profesi baru..
ReplyDeleteKeren bener dah ikutan ngecat dan ngebangun rumah bareng2 gitu. Jadi bisa ngerasain langsung cerita di balik dibangunnya harapan2 berupa tempat tinggal di sana :D
ReplyDeleteUnforgettable banget tuh Mbak, kapan lagi bisa "nukang" seru :D
ReplyDeleteWaw..berasa lagi KKN ya nggak sih? Hihihi
ReplyDeleteSerunya jadi volunteer ikut bangun rumah gitu.
ReplyDeleteWaahhh, ono mas priyo, cucok banget deh dia...
ReplyDeleteBtw, Program CSR nya bagus, semoga bisa turut menyejahterakan masyarakat
Kereeen deh dis ini acaranya, karena beneran manfaatnya langsung, dan nyata dari pru nya mau langsung turun ke masyarakat, kamu strong ya dis... ntaps
ReplyDeleteseru acaranya, keren CSR Prudensial. kapan-kapan saya diajak ya Mba kalau ada acara seperti ini, saya suka acara volunteer gini
ReplyDeleteAcara bareng blogger paling beda yang aku ikutin, capek euuuy, tapi seru dan menyenangkan. Nggak kapok kalau kapan-kapan diajakin bangun rumah lagi.
ReplyDeletekayak semacam program Bedah Rumah RCTI itu ya mb, kerennn dan salut ketika perusahaan punya sisi peduli seperti ini ke masyarakat
ReplyDeleteseruuu tapi pegel banget dan pegelnya kerasa lho sampe sekarang huhuhu
ReplyDelete(((jika aku menjadi))) wkwkkwk iya jg yah, mirip2. Tapi seru juga sih kalo dikerjain bareng2 gt. Walopun lebih banyak istirahatnya drpd kerjanya. ehehe
ReplyDeleteWah kalian keren terpilih ikutan acara itu.
ReplyDeleteJadi berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk membangun satu rumah?
ReplyDeleteDis, kamu juga praktek nukang? Btw Prudential luar biasa ya program CSRnya. Semoga makin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaatnya.
ReplyDeleteBaca ini rasanya seneng. Jadi bisa berbagi pengalaman dan kepedulian kpd sesama ya mbak. Prudential emang oke. semoga CSR nya berjalan terus dan makin banyak yg dibantu.
ReplyDelete30 rumah? Banyak sekali, alhamdulillah . Semoga bisa ke desa2 lain juga ya. Salut deh
ReplyDeleteSenanh deh, sekarang rumah mereka jadi layak huni. Semoga bisa bikin di wilayah lain ya Prudential.
ReplyDeleteProgramnya lucu banget yak? Hihi jadi pada pegel2 lah setelahnya?
ReplyDeletePegelnya itu gak pas dilapangannya, tp pas udah sampe rumahnya ��
ReplyDeleteWalau capek, tp acaranya seru mbak��
Wah, kerja nembok bareng Mr. Jens. Asyik ya nembok tuh. Pegel-pegel bahagia
ReplyDelete