Aku menulis ini ketika sedang duduk sendirian di ruang guru. Sebenarnya sudah ada nota dinas untuk WFH 100% dari tanggal 3 - 20 Juli 2021, tapi tetap ada jadwal piket seminggu sekali. Kebetulan hari ini jadwalku berangkat piket.
Ruang guru sepi. Beberapa guru di labkom, beberapa di lapangan untuk berjemur, beberapa di ruangan lain. Ada juga bapak ibu guru yang isolasi mandiri di rumah karena positif covid maupun sakit yang lain.
Walaupun sendiri, aku tidak berani membuka masker. Sebenarnya kondisi di rumah pun sedang kurang baik. Tante (yang rumahnya dekat denganku) positif dan isolasi mandiri, om demam. Mama dan papa juga "meriang" dari minggu lalu. Aku merasa sehat, tapi tetap saja khawatir bisa menularkan penyakit ke orang sekitar.
Sesekali aku cek WA yang masuk. Sambil melihat-lihat pesan di grup dan WA story teman. Banyak ku baca berita duka. Belum pernah sesering ini aku mendapat berita duka. Setiap harinya, ada saja kabar lelayu, baik dari orang yang aku kenal maupun tidak.
Sebulan yang lalu, budhe dari suami meninggal.
Dua minggu yang lalu, omku, om Ucup, meninggal.
Hari ini, mertua om Ucup yang meninggal.
Satu per satu kerabat atau kerabat dari kerabat, meninggalkan kita. Maut tidak mengenal usia. Baik yang tua, menengah maupun muda, bisa saja tutup usia.
Sejujurnya aku sedih. Terselip juga rasa takut.
Ah, kapan ya pandemi ini berakhir?.
0 Comments