Random Story Ep XXX

Another-random-story. Stop membaca kalau kamu ingin mendapatkan sesuatu yang berfaedah. Kekeke.

Hmmm... mulai dari mana yaaa.

Aku menulis ini ketika sedang gabut aja di kamar. Pagi yang super dingin. Aku memposisikan diri sedemikian rupa supaya bisa mengetik dengan seluruh badan tertutup selimut. Nggak perlu dibayangin, nggak penting juga. Wk.

Ya gini kira-kira


Aku terbatuk-batuk karena Mama masak telur balado. Aroma pedasnya menguar sampai ke kamarku. But I'm not complaining tho. Pertama, karena artinya sebentar lagi aku bisa makan. Kedua, karena artinya aku masih sehat, hidungku masih sanggup mencium bau dengan normal. 

Aku belum cerita di sini yah tentang bu Ayuk dan bu Ana yang positif Covid?. 

Jadi ceritanya, di sekolah ada rangkaian kegiatan PPDB sejak tanggal 14 Juli 2021. Hampir semua guru jadi panitia, termasuk bu Ayuk di bagian Pengaduan dan bu Ana di bagian Pendaftaran. Aku sendiri di bagian Entri Data. Entah karena jadi panitia PPDB yang harus bertemu dengan banyak Calon Peserta Didik dan orang tua, atau karena faktor lain, bu Ana dan bu Ayuk sakit. 

Hari Rabu, tanggal 23 Juni kita masih lanjut kegiatan PPDB. Bu Ana yang dua hari sebelumnya izin sakit, hari itu masuk. Kita masih berinteraksi seperti biasa. Dari pagi sampai sebelum pukul 8, aku, bu Ana dan bapak ibu guru lain beraktivitas di labkom 2. Bu Ana mempersiapkan berkas untuk Peninjauan Masa Kerja. Aku membantu sedikit untuk tanda tangan.

Pukul 8, karena layanan PPDB mulai dibuka, kita pun pindah ke tempat masing-masing. Bu Ana di bagian pendaftaran di ruang kelas. Aku di bagian entri data di labkom 1. 

Siangnya setelah layanan PPDB selesai, kita kembali ke labkom 2. 

Sore harinya, menjelang pukul 15.30, kita menunggu waktu finger di depan labkom. Saat itulah bu Ana bilang, 

"Kok saya nggak bisa mencium bau ya"

Langsung heboh lah kita semua. Aku, pak Surya, pak Ipul, bu Kristin, bu Nur, bu Azizah, bergantian menyodorkan sesuatu untuk coba dibaui oleh bu Ana. Sabun, freshcare, hand sanitizer. Tapi tetap saja yang bagi kita baunya menyengat, buat bu Ana nggak tercium baunya.

Bu Ana panik, kita juga panik. Wkwkw. Cuma Pak Ipul yang tetap bisa tenang. Menyarankan bu Ana buat istirahat dulu, pakai masker selama di rumah, kalau sampai keesokan harinya masih sama, tes swab pcr di puskesmas.

Bu Ayuk juga mengalami gejala yang sama dengan bu Ana. Anosmia. Nggak bisa mencium bau dan rasa. 

Baru minggu lalu hasil swab Bu Ana keluar, dan ternyata positif.

Hasil swab bu Ayuk malah baru keluar hari Senin (5/7) kemarin, positif juga.

Alhamdulillah, selain anosmia, kondisi bu Ana dan bu Ayuk baik. 

Kemarin aku lihat video dari dokter, katanya kalau anosmia itu pertanda Covidnya ringan.



Tapi tetap, semoga kita sehat-sehat terus. Jaga kesehatan. Taat protokol kesehatan. Terhindar dari Covid. Aamiin. 

Untuk jaga imun, bulan ini aku agak flex dengan anggaran. 

Khusus di bulan Juli, aku mengizinkan diri untuk nggak berhemat dulu. Beli vitamin. Beli madu. Beli makanan enak. Checkout shopee, biar hati happy.

Daripada uangnya buat swab karena sakit, mending buat makan-makan kan.

Gitu sih mikirnya. Hihi. 

#bukanorangbijak

Kemarin aku abis beli dessert box lotus biscoff sama brownies fudgy yang katanya premium. Tapi menurutku rasanya belum sesuai ekspektasi. Huhu, sedih. 

Yeorobun, tolong kasih rekomendasi makanan enak di Magelang T.T

Kemarin aku randomly pengen sate kambing (demi apa sih Disma, kamu doyan kambing juga enggak). Pas aku bilang ke suami, malah doi bilang gini,

"Nggak usah beli, bentar lagi kurban, besok bikin sate kambing sendiri aja"

Mengsedih.



Post a Comment

1 Comments